Dismenore merupakan salah satu keluhan yang umum dialami oleh remaja putri saatmenstruasi dan dapat mengganggu aktivitas harian serta berdampak pada kesejahteraanpsikologis. Beberapa studi menunjukkan bahwa remaja dengan dismenore kerapmengalami kesulitan dalam mengelola emosinya, serta cenderung mencari dukunganspiritual sebagai mekanisme koping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubunganregulasi emosi dan religiusitas dengan dismenore pada remaja. Penelitian ini merupakanstudi kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan analisis korelasional. Sampelsebanyak 75 responden yang dipilih menggunakan teknik probability sampling denganmetode simple random sampling. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Baleendah KabupatenBandung pada bulan April-Mei 2024. Data dikumpulkan menggunakan kuesionerNumeric Rating Scale (NRS), kuesioner regulasi emosi, dan kuesioner religiusitas. Datadianalisis dengan menggunakan uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkansebagian besar responden memiliki regulasi emosi sedang sebanyak 29 orang (37,7%)dan sebagian besar memiliki religiusitas tinggi sebanyak 27 (36%). Hasil uji korelasimenunjukkan terdapat hubungan antara regulasi emosi (p-value = 0.001) dan religiusitas(p-value = 0.002) dengan dismenore. Regulasi emosi dan religiusitas berperan dalammengurangi intensitas nyeri haid pada remaja. Disarankan agar pihak sekolah dapatbekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat untuk mengadakan edukasi mengenaipengelolaan emosi dan penguatan religiusitas sebagai bagian dari upaya nonfarmakologisdalam penanganan dismenore pada remaja