Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Modul Kesehatan Reproduksi Remaja bagi Guru di SMP Muhammadiyah 4 Kabupaten Bandung Nurhayati Nurhayati; Ami Kamila; Vanisa Maulina Rinjani
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i3.2831

Abstract

Adolescent reproductive health education in schools is essential to provide alternative solutions to overcome student reproductive health problems. This fact makes teachers a more appropriate choice for understanding reproductive health in adolescents. Teachers have not been able to provide reproductive health education according to the needs of students, so in implementing reproductive health education in schools, teachers must prepare knowledge and skills in conveying material to facilitate the learning process of their students properly. Teachers need to receive training to be able to provide students with a proper understanding of reproductive health. A module is a tool for absorbing student knowledge; by understanding the adolescent reproductive health module, the teacher will be able to convey the material expected by students. The aim is to provide "training on the use of Adolescent Reproductive Health Modules for Teachers at SMP Muhammadiyah 4 Bandung" Regency to increase teachers' knowledge regarding adolescent reproductive health. The results indicate that there is an increase in the knowledge of teachers. The average pre-test result of participants was 84% with a standard deviation of ±0.905, and the average post-test result was 88.18% with a standard deviation of ±1.206. So it can be concluded that there is an increase of 5% from the pre-test and post-test results after training teachers. This community service activity certainly increases knowledge, understanding, and ability to detect early problems of teenagers in their schools.
Analisis Penerapan Kurikulum Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berbasis Program Ami Kamila; Fatiah Handayani; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 04 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i04.899

Abstract

Kurangnya pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi masih menjadi permasalahan saat ini. Kelompok remaja seharusnya bisa disiapkan agar mampu menghadapi tantangan saat ini dan masa mendatang. Pendidikan kesehatan reproduksi yang terintegrasi dengan sistem pembelajaran di sekolah akan mampu menjangkau remaja yang diharapkan mampu untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi dan menghindari perilaku berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rancangan dan efektivitas penerapan kurikulum kesehatan reproduksi berbasis program pada siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods dengan sequential explolatory designs untuk kualitatif dan Quasi experiment dengan one group pretest-posttest design untuk kuantitatif. Rancangan kurikulum disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil FGD menunjukkan bahwa sekolah tidak memiliki rancangan pembelajaran khusus untuk pendidikan kesehatan reproduksi sebelumnya. Adapun yang sudah dilaksanakan merupakan program kesiswaan yang dikhususkan untuk siswi saja. Pendidik yang terlibat dalam program tersebut merupakan guru matematika dan biologi serta belum pernah mendapatkan pelatihan khusus terkait pembelajaran kesehatan reproduksi. Selama ini pembelajaran dilakukan dengan diskusi tanpa media gambar, sedangkan referensi yang dipakai adalah modul kesehatan reproduksi. Hasil analisa kuantitatif menunjukkan penerapan kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi efektif dan memiliki pengaruh yang positif untuk meningkatkan pengetahuan siswa (Pv=0,000).
Edukasi HIV/AIDS “Gerakan 1000 Remaja Millenial Peduli Odha” (Gerserha) di MA Al-Mukhtariyah Kabupaten Bandung Barat Ami Kamila; Anzhar Ismail
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.939 KB) | DOI: 10.31849/dinamisia.v4i2.3661

Abstract

Based on the analysis of the AIDS Commission (KPA) in West Bandung District until July 2019, there were 379 cases of HIV/AIDS with 56 new cases. As many as 53% are involved in free sexual relations, while 52% occur at the age of 21-29 years and 33% are found in the sexual or gay community which also triggers HIV/AIDS transmission and becomes the second largest after heterosexuality. To achieve success, a three zero program needs to be innovative and continuous to increase knowledge about HIV/AIDS in adolescents through counseling to prevent the spread of infection early on. The movement of 1000 Millennial Youth Caring PLWHA is expected to be able to introduce and publish Youth Reproductive Health to prevent sexual freedom that can prevent the spread of HIV/AIDS transmission because adolescent behavior is influenced by their knowledge and attitude regarding reproductive health and HIV / AIDS. The target of this movement is high school teenagers in West Bandung District. The first activity was carried out at MA Al-Mukhtariyah Mande KBB. The activity was carried out in the form of counseling using PowerPoint media, leaflets and videos. Pre-test and post-test carried out before and after the activity which is one form of evaluation of the direct output of this activity. Pre-test and post-test results showed a significant increase from the average pre-test results of 63.8 and post-test results of 89.4. This shows that counseling activities are effective in increasing students' knowledge about HIV and AIDS (p <0.005).
Entrepreneurship dan Adherence Antiretroviral Treatment (Entrence ARV) Melalui Pemberdayaan ODHA dengan Menggunakan Modul Digital di Puskesmas Batujajar, Kabupaten Bandung Barat Ami Kamila; Sarah Sentika; Sisilia Dwina Islamiati
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2022.v6i2.2301

Abstract

Secara psikis, Orang yang hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) akan mengalami self-stigma. Mereka yang hidup dengan HIV/AIDS akan membatasi diri dengan lingkungan sosialnya. Mereka tertekan secara psikis dan sosial akibat stigma tersebut. Secara sosial, ODHA cenderung mendapatkan diskriminasi dalam berbagai cara dari lingkungan sekitar. Hal ini juga berpengaruh pada kapasitas mereka untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak, bahkan menghambat akses ke pelayanan kesehatan. Sementara itu, ODHA perlu mendapatkan pengobatan ARV yang harus dikonsumsi setiap hari, dikenal dengan nama Kepatuhan Pengobatan ARV (Adherence ARV Treatment). Kondisi ini diperburuk dengan pembatasan sosial masa pandemi COVID-19 yang semua kegiatannya dilakukan secara online. Bahkan, ada beberapa yang memutuskan untuk berwirausaha secara mandiri karena diberhentikan. Pendampingan pada 15 peserta yang merupakan ODHA dilakukan secara tatap muka dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan media Modul Digital Kepatuhan Pengobatan ARV dan Entrepreneurship serta video. Pra dan pasca-tes diberikan untuk mengukur efektivitas modul digital pada peningkatan pengetahuan yang diberikan secara online dengan menggunakan Google Form. Uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan (p0,005) dengan rata-rata hasil pra-tes 68,1 dan pasca-tes 79,7. Modul digital merupakan salah satu cara yang dapat dijadikan sebagai media dalam memberikan edukasi yang efektif, baik dilakukan secara online maupun tatap muka. Pendampingan yang berkelanjutan diharapkan dapat dilaksanakan sebagai model edukasi komprehensif dengan menggunakan berbagai media yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA.
Artificial intelligence as an educational media to improve adolescent reproductive health: Research and development studies Fatiah Handayani; Nurhayati Nurhayati; Ami Kamila
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 10 No. 3 (2022): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v10i3.2104

Abstract

Background: Cognitive accessibility, psychosocial accessibility, and geographic accessibility are all barriers to adolescent sexual and reproductive health services. Cognitive accessibility, as an educational medium, provides access to comprehensive adolescent reproductive health information. This study aimed to turn a textbook into a learning module for adolescent reproductive health using artificial intelligence. Methods: The study used the Borg and Gall Research and Development design. Purposive sampling was used to select the trial sample of students, teachers, and media experts at Muhammadiyah Junior High School 4 Margahayu, Bandung Regency. Interviews, validation sheets, and questionnaires were used to collect data. The data analysis technique was carried out based on the validation analysis results of media and material experts, as well as the module's feasibility according to students. Results: At the research and information gathering stages, the research results were obtained by incorporating material from the previous module on menstruation and sexually deviant behavior, particularly LGBT. The planning stage included application aspects, materials, and usage instructions. With the addition of revised trial results in practice questions and adapted religious materials, the development results show that the module is ready for use.Conclusions: According to the results of the study, the adolescent reproductive health learning module using Artificial Intelligence was appropriate as an educational medium. It is suggested that the press be improved in terms of media display and comprehensive material.
GERAKAN REMAJA PEDULI HIV: MEMBANGUN EMPATI MELALUI PAMERAN PHOTOVOICE VIRTUAL Kamila, Ami
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE) Vol. 5 No. 2 (2024): Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
Publisher : Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2M) UNIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/icomse.v5i2.14447

Abstract

The community service program titled "Youth Movement for HIV Awareness: Building Empathy Through Virtual Photovoice Exhibitions" aimed to increase knowledge and reduce stigma towards People Living with HIV/AIDS (PLHIV) among teenagers. Through a participatory educational approach, this program utilized Photovoice media to convey the realities of PLHIV's lives and evoke empathy in participants. A total of 169 respondents from several schools participated in this activity. The pretest and posttest results showed a significant increase in participants' knowledge and inclusive attitudes, with a decrease in the "Less Inclusive" category and an increase in the "Inclusive" category. Evaluation using the Wilcoxon test indicated a significant change in participants' level of inclusivity (p=0.000). This program was also supported by LPPM Unisa Bandung, KPA, and the Bandung Barat District Health Office. In conclusion, Photovoice was effective in changing teenagers' perceptions of HIV, building empathy, and encouraging them to become agents of change. Recommendations for future activities include expanding the program's reach and forming youth cadres for HIV awareness as peer educators.
Analisis Penerapan Kurikulum Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berbasis Program Ami Kamila; Fatiah Handayani; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 04 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i04.899

Abstract

Kurangnya pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi masih menjadi permasalahan saat ini. Kelompok remaja seharusnya bisa disiapkan agar mampu menghadapi tantangan saat ini dan masa mendatang. Pendidikan kesehatan reproduksi yang terintegrasi dengan sistem pembelajaran di sekolah akan mampu menjangkau remaja yang diharapkan mampu untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi dan menghindari perilaku berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rancangan dan efektivitas penerapan kurikulum kesehatan reproduksi berbasis program pada siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods dengan sequential explolatory designs untuk kualitatif dan Quasi experiment dengan one group pretest-posttest design untuk kuantitatif. Rancangan kurikulum disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil FGD menunjukkan bahwa sekolah tidak memiliki rancangan pembelajaran khusus untuk pendidikan kesehatan reproduksi sebelumnya. Adapun yang sudah dilaksanakan merupakan program kesiswaan yang dikhususkan untuk siswi saja. Pendidik yang terlibat dalam program tersebut merupakan guru matematika dan biologi serta belum pernah mendapatkan pelatihan khusus terkait pembelajaran kesehatan reproduksi. Selama ini pembelajaran dilakukan dengan diskusi tanpa media gambar, sedangkan referensi yang dipakai adalah modul kesehatan reproduksi. Hasil analisa kuantitatif menunjukkan penerapan kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi efektif dan memiliki pengaruh yang positif untuk meningkatkan pengetahuan siswa (Pv=0,000).