Glukosa merupakan monosakarida yang menjadi sumber energi sekaligus pengontrol aktivitas vital dalam tubuh. Maka dari itu, pemantauan berkala terhadap kadar glukosa diperlukan untuk mengetahui representasi kondisi tubuh. Salah satu metode yang lumayan umum digunakan untuk pemantauan glukosa adalah biosensor SPCE karena praktis dan ekonomis. Efektivitas kinerja biosensor SPCE ditentukan oleh bahan penyusun, apalagi elektrodanya, maka dilakukanlah penelitian untuk mengetahui proses serta pengaplikasian modifikasi potensi sintesis grafena dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai biosensor glukosa. Grafena dipilih berdasarkan keunggulan karakteristiknya, sementara TKKS dijadikan bahan baku karena kandungan serta ketersediaannya yang melimpah. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif-eksperimental dengan objek penelitian yaitu TKKS. Sintesis grafena dilakukan dengan metode Liquid Phase Exfoliation (LPE) sedangkan untuk pencetakan elektroda biosensor digunakan metode drop-casting. Hasil karakterisasi sintesis grafena dengan SEM-EDS menunjukan adanya selapis lembaran grafena dengan struktural heksagonal planar single layer dengan ukuran distribusi rata-rata partikel kecil yaitu 0,023 0,019 m. Sebaran unsur dalam sintesis grafena didominasi oleh karbon yaitu sebanyak 52,1%, mengindikasikan adanya alotrop karbon yaitu grafena. Kinerja biosensor SPCE diuji menggunakan teknik amperemetri dengan tiga variasi konsentrasi grafena (P1, P2, dan P3) serta dua variasi konsentrasi larutan glukosa (L1 dan L2). Hasil uji menunjukkan hubungan positif antara peningkatan konsentrasi grafena serta larutan glukosa dengan kuat arus listrik yang dihasilkan, mengindikasikan SPCE biosensor stabil dan baik dalam pembacaan arus listrik.Kata Kunci: Biosensor, Glukosa, Sintesis Grafena, SPCE, Tandan Kosong Kelapa Sawit