Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE ROLE OF WAQF IN REBUILDING POST-COVID-19 SOCIETIES: A CASE STUDY APPROACH Adamu Abubakar Muhammad; Shafaat Ahmad Aliyu; Adam Muhammad Ardo; Usman Jibril Mikail
Indonesian Society and Religion Research Vol. 2 No. 2 (2025): Indonesian Society and Religion Research
Publisher : YAYASAN CENDEKIA CITRA GEMILANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61798/isah.v2i2.288

Abstract

Global societies have been significantly influenced by the COVID-19 pandemic, which has increased socioeconomic disparities and put a tremendous burden on the social welfare, health, and educational systems. An effective tool for post-pandemic recovery and sustainable development in this setting is the Islamic endowment system known as Waqf. Using a case study methodology, this research investigates the function of Waqf in reconstructing post-COVID-19 society, emphasizing its use in tackling important issues including healthcare, educational reform, and poverty reduction. The paper illustrates how these institutions responded to the challenges of the pandemic and enhanced community resilience by examining effective Waqf models from different geographical areas. It also looks at how Waqf's influence may be increased in a world that is changing quickly through the use of novel financial structures, policy reform, and digital transformation. In order to assess Waqf's role in addressing post-COVID-19 societal challenges, the study uses a qualitative case study methodology, analyzing data from documented Waqf initiatives, stakeholder interviews, and secondary literature. The findings highlight the necessity of collaborative governance frameworks involving governments, religious institutions, and civil society in order to maximize Waqf's role in fostering equitable and sustainable post-pandemic recovery. Policymakers and stakeholders are given recommendations on how to incorporate Waqf into broader recovery strategies, making sure that it is in line with long-term development objectives and modern societal demands
THE IMPACT OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE ON FINANCIAL REGULATIONS IN NIGERIA: CHALLENGES AND PROSPECTS  Aliyu Ibrahim; Adamu Abubakar Muhammad; Abubakar Aliyu Yakub; Usman Jibril Mikail
Bisnis, Jasa dan Keuangan Vol. 1 No. 2 (2025): JULI-BISNIS,JASA DAN KEUANGAN
Publisher : Yayasan Cendekia Citra Gemilang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61798/gh34xn47

Abstract

Kecerdasan buatan (AI) dengan cepat mengubah sistem keuangan di seluruh dunia, khususnya di Afrika dan Nigeria, dengan mengotomatiskan kepatuhan terhadap peraturan, meningkatkan deteksi penipuan, dan meningkatkan manajemen risiko. Namun, mengintegrasikan AI ke dalam peraturan keuangan memiliki potensi dan tantangan. Artikel ini mengkaji dampak inovasi yang digerakkan oleh AI pada pengawasan keuangan, sistem kepatuhan, dan kerangka kerja peraturan dalam kaitannya dengan undang-undang keuangan Nigeria. Laporan ini menarik perhatian pada sejumlah masalah signifikan, seperti kemungkinan bias dalam algoritma AI, dilema moral, ancaman terhadap keamanan siber, kesenjangan hukum, dan infrastruktur teknologi yang tidak memadai. Selain itu, yang ditekankan adalah potensi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan inklusi keuangan, meningkatkan kemanjuran peraturan, dan meningkatkan pengambilan keputusan sektor keuangan. Kebijakan peraturan keuangan Nigeria saat ini, peran Bank Sentral Nigeria (CBN) dan lembaga pengatur keuangan lainnya dalam beradaptasi dengan perkembangan AI, dan praktik terbaik global yang berpotensi mengubah lanskap peraturan Nigeria semuanya diperiksa dalam studi kualitatif ini. Makalah ini diakhiri dengan rekomendasi untuk kerangka regulasi yang kuat yang mempromosikan keterbukaan dalam AI, menyeimbangkan inovasi dan pengawasan, dan memperkuat kolaborasi antara regulator keuangan, pengembang AI, dan lembaga keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun kecerdasan buatan (AI) memiliki banyak keuntungan, regulasi yang tepat diperlukan untuk mengurangi risiko terkait, menjamin penggunaan AI yang etis, dan menjaga stabilitas keuangan.