This Author published in this journals
All Journal Batakarang
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN PROSES DAN KUALITAS BATA MERAH HASIL PEMBAKARAN DI DESA MURUONA KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA: STUDY OF THE PROCESS AND QUALITY OF RED BRICKS PRODUCED FROM BURNING IN MURUONA VILLAGE, ILE APE DISTRICT, LEMBATA REGENCY Petrus Tiwan; Hikmah; Paul G. Tamelan
BATAKARANG Vol. 6 No. 1a (2025)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan, sifat fisik dan sifat mekanik bata merah desa Muruona sebagai bahan bangunan dengan menggunakan SNI 15-2094-2000 sebagai acuan dalam penelitian ini. Populasi penelitian seluruh bata merah desa Muruona kecamatan Ile Ape kabupaten Lembata (20.000) yang telah selesai pembakaran. Teknik sampling dengan Purposive, jumlah sampel 75 buah yang diambil secara acak. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Pengujian ini berupa pengujian sifat tampak, ukuran, kuat tekan, dan penyerapan air. Hasil penelitian ini adalah 1) Berdasarkan SNI-15-2094-2000 tabel sifat tampak bata merah menunjukan adanya retak pada setiap permukaan, warna bata merah tidak sesuai dengan standar dan bata merah mempunyai rusuk yang tidak tajam dan tidak siku, serta ukuran dan toleransi yang tidak memenuhi standar SNI 15-2094-2000. 2) Berdasarkan SNI-15-2094-2000 nilai standar kuat tekan minimum bata merah adalah 50 kg/cm² atau setara dengan 5 Mpa. Sesuai dengan SNI-15-2094-2000 maka dari 45 buah benda uji bata merah posisi atas, tengah, dan bawah yang diuji di Laboratorium Politeknik Negeri Kupang, tidak memenuhi standar dengan nilai kuat tekan di bawah 5 Mpa. Masing- masing benda uji posisi atas memiliki nilai kuat tekan 2,15 Mpa, posisi tengah 2,19 Mpa, dan posisi bawah 2,53 Mpa. 3) Hasil penelitian daya serap dari 30 benda uji menunjukkan bahwa bata posisi atas memiliki daya serap air yang tinggi sebanyak 22%, bata posisi tengah daya serap airnya 21%, bata posisi bawah daya serap airnya 18%. Dalam SNI 15-2094-2000, penyerapan air maksimum bata merah pejaluntuk pasangan dinding adalah 20%, dapat disimpulkan bahwa bata posisi atas dan tengah sudah memenuhi syarat bata standar sedangkan bata posisi bawah belum memenuhi syarat bata standar.