Claim Missing Document
Check
Articles

Penanganan Masalah Sampah Rumah Tangga Di Kawasan Penfui Timur Kupang: Handling Problems Of Household Waste In The Area Penfui East Kupang Yohanes V. Nahak; Paul G. Tamelan; Asrial
BATAKARANG Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.379 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui volume sampah rumah tangga di kawasan Penfui Timur, Kupang, (2) Mengevaluasi cara penanganan masalah sampah rumah tangga di kawasan Penfui Timur sehingga dapat mengatasi masalah sampah yang terjadi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Objek yang diteliti adalah 4 titik penumpukan sampah di jalan Herman Johanes, Prof. Dr. dan sampel yang digunakan adalah jumlah KK di desa Penfui Timur. Data - data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan survei, dokumentasi dan mewawancarai masyarakat yang bertempat tinggal di desa Penfui Timur. Teknik analisis data menggunakan teknik analisa studi kasus. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) rata-rata timbulan sampah sebesar 6,2 liter/orang/hari, volume timbulan sampah masyarakat sebesar 24,81 liter/KK/hari; (2) Cara - cara penanganan masalah sampah yang telah dilakukan masyarakat desa Penfui Timur belum sesuai dan benar sehingga perlu diberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang cara penanganan masalah sampah yang baik dan benar. Adapun cara meminimalisir volume sampah yang dihasilkan masyarakat yaitu dengan menyediakan tong sampah sebanyak 186 unit dengan kapasitas 140 L yang mampu menampung sampah 6 KK per unit. Frekuensi pengambilan sampah yang harus dilakukan adalah 3 hari sekali.
Keseimbangan Penggunaan Air Irigasi di Daerah Irigasi Noelaku Kabupaten Timor Tengah Selatan: Balance of The Use of Irrigated Water in Noelaku Irrigation Area South Central Timor District Abyatar V. Mella; Jakobis J. Messakh; Paul G. Tamelan
BATAKARANG Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.55 KB)

Abstract

Irigasi merupakan usaha untuk memperoleh air menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk menunjang produksi pertanian. Dalam peningkatan produksi pangan, irigasi mempunyai peran yaitu menyediakan air untuk tanaman. Besarnya debit air yang tersedia juga digunakan sebagai patokan ketersediaan air untuk menghitung keperluan penggunaan sepanjang tahun. Daerah irigasi Noelaku terletak di desa Oof, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang memiliki areal irigasi seluas 55 Ha. Daerah irigasi ini mengandalkan air Sungai Noelaku yang telah dibendung sejak tahun 2005. Masyarakat setempat sangat mengandalkan air sungai tersebut, namun pada musim kemarau debit air sungai ini sangat berkurang. Untuk menunjang penggunaan air maka perlu dilakukan kajian untuk mengetahui debit air sungai, menghitung kebutuhan pemakaian air yang dapat digunakan dalam rangka mengatur keseimbangan penggunaan air . Jika dalam perhitungan keseimbangan air terjadi kelebihan air (surplus), maka pengambilan air akan diambil secukupnya dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, namun jika dalam perhitungan didapati kurang ketersediaan air, maka akan dipakai pola pembagian air untuk mengatur keseimbangan air. Hasil penelitian menunjukkan model yang digunakan untuk mengatur keseimbangan air adalah pola pembagian air yang dilakukan minimal dua kali dalam setahun, sehingga masyarakat dapat menanam seperti palawija yang tidak membutuhkan air yang banyak sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakat Noelaku tanpa bergantung pada hasil panen padi saja
KAJIAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA TRIBUR KABUPATEN ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMU: STUDY OF CLEAN WATER DISTRIBUTION SYSTEMS IN TRIBUR VILLAGE ALOR REGENCY, EAST NUSA TENGGARA PROVINC Ilwinto Folino Lakbeh; Jakobis J. Messakh; Paul G. Tamelan
BATAKARANG Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.556 KB)

Abstract

Desa Tribur merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk: mengkaji kuantitas pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat Desa Tribur Tahun 2020 – 2029; (2) mengkaji pola dan jumlah pemakaian air bersih masyarakat pedesaan di Desa Tribur sekarang ini; (3) mengkaji sistem jaringan perpipaan air bersih di desa Tribur; dan (4) mengkaji model desain sistem jaringan distribusi air bersih pedesaan di desa tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei dan observasi mendalam di lapangan serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pertumbuhan penduduk dari tahun 2010 sampai 2019 adalah 56 jiwa per-tahun, atau 2,30% per-tahun. Kebutuhan air bersih oleh masyarakat pada tahun 2019 sebesar 3,440 liter per-detik dengan jumlah penduduk sebanyak 2756 jiwa, sedangkan untuk tahun 2029 terjadi peningkatan kebutuhan debit sebesar 3,905 liter per-detik dengan jumlah jiwa proyeksi sebanyak 3329 jiwa. Sumber air utama berasal dari "Gunung Bring" yang cukup untuk memenuhi kebutuhan debit untuk 10 tahun kedepan dengan debit hasil penelitian sebesar 6,68 liter per-detik, padahal kebutuhan jam puncak hanya mencapai 5,94 liter per-detik. Pola sistem jaringan yang di gunakan menggunakan pola cabang. Penelitian ini merekomendasikan perlunya dibuat suatu kelembagaan untuk mendukung operasi dan pemeliharaan sistem penyediaan air besih di Desa Tribur.
PEMANFAATAN AIR BERSIH UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA DARI MATA AIR OELNAISANAM DI KELURAHAN BAKUNASE II, KOTA KUPANG: UTILIZATION OF CLEAN WATER FOR HOUSEHOLD NEEDS FROM THE OELNAISANAM SPRING IN BAKUNASE II VILLAGE, KUPANG CITY Richard Albertho Lomi; Jakobis J. Messakh; Paul G. Tamelan
BATAKARANG Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.496 KB)

Abstract

Kebutuhan air bersih masyarakat di Kelurahan Bakunase II Kota Kupang cukup besar karena pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya, dan juga karena adanya aktivitas pembangunan yang menuntut ketersediaan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sumber mata air, pola konsumsi air bersih, kebutuhan air bersih untuk keperluan rumah tangga tahun 2020-2030, dan strategi pemenuhan kebutuhan air bersih. Metode pengumpulan data berupa observasi dilengkapi instrumen, dan perhitungan debit lapangan. Hasil analisis kebutuhan air bersih masyarakat Kelurahan Bakunase II saat ini adalah 75 liter/orang/hari dan masih dibawah standar kebutuhan air bersih bagi kota besar yaitu 170 liter/orang/hari. Dari hasil perhitungan laju kebutuhan air bersih masyarakat di lokasi penelitian pada tahun 2020 sebesar 3,74 liter/detik dan akan mengalami peninngkatan pada tahun 2030 sebesar 4,84 liter/detik. Berdasarkan hasil kajian, kapasitas pemakaian rata rata dari sumber mata air Oelnaisanam untuk pengambilan air tangki sebesar 6,92 liter/detik, untuk pengambilan secara langsung oleh masyarakat sebesar 0,0045 liter/detik, dan pemanfaatan untuk daerah pertanian sebesar 4 liter/detik. Untuk mendukung penyediaan air bersih masyarakat maka perlu disediakan jaringan perpipaan yang dapat mendistribusikan air bersih hingga sampai ke masyarakat.
KAJIAN DEBIT ALIRAN KALI LILIBA KOTA KUPANG, DI DAERAH SEMI-ARID MENGGUNAKAN ALAT APUNG DAN ALAT FLOW METER: STUDY OF THE LILIBA RIVER FLOW, KUPANG CITY, IN THE SEMI-ARID AREA USING A FLOATING EQUIPMENT AND A FLOW METER Imel Hauteas; Jakobis Johanis Messakh; Paul G. Tamelan
BATAKARANG Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi seluruh kehidupan di muka bumi ini. Salah satu sumber air bagi kebutuhan manusia berasal dari air permukaan. Di Wilayah Kota Kupang, pemanfaatan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berasal dari air tanah dan sedikit yang memanfaatkan air permukaan karena berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar debit air kali Liliba Kota Kupang pada wilayah DAS Hulu, DAS Tengah dan DAS Hilir berdasarkan hasil pengukuran langsung di lapangan menggunakan alat flow meter dan alat pengapung. Berdasarkan hasil penelitian, debit rata–rata (Q) menggunakan alat Flow meter (DAS Hulu 0,643 L/det, DAS Tengah 1,623 L/det dan DAS Hilir 1,578 L/det). Dengan menggunakan metode Apung (DAS Hulu 0,799 L/det, DAS Tengah 1,705 L/det dan DAS Hilir 1,471 L/det). Rata-rata persentase kesesuaian antara metode pengukuran debit antara alat flow meter dan alat apung pada DAS Hulu adalah 80%, DAS Tengah 95% dan DAS Hilir 107%. Karakter debit aliran pada masing-masing bagian DAS dan kecepatan angin memungkinkan adanya perbedaan hasil pengukuran tersebut, yang secara rata-rata menunjukkan tingkat kesamaan 97%.
KAJIAN DEBIT ALIRAN KALI LILIBA KOTA KUPANG, DI DAERAH SEMI-ARID MENGGUNAKAN ALAT APUNG DAN ALAT FLOW METER: STUDY OF THE LILIBA RIVER FLOW, KUPANG CITY, IN THE SEMI-ARID AREA USING A FLOATING EQUIPMENT AND A FLOW METER Elfridus Ngala; Paul G. Tamelan; Ketut Mahendra Kuswara
BATAKARANG Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi seluruh kehidupan di muka bumi ini. Salah satu sumber air bagi kebutuhan manusia berasal dari air permukaan. Di Wilayah Kota Kupang, pemanfaatan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berasal dari air tanah dan sedikit yang memanfaatkan air permukaan karena berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar debit air kali Liliba Kota Kupang pada wilayah DAS Hulu, DAS Tengah dan DAS Hilir berdasarkan hasil pengukuran langsung di lapangan menggunakan alat flow meter dan alat pengapung. Berdasarkan hasil penelitian, debit rata–rata (Q) menggunakan alat Flow meter (DAS Hulu 0,643 L/det, DAS Tengah 1,623 L/det dan DAS Hilir 1,578 L/det). Dengan menggunakan metode Apung (DAS Hulu 0,799 L/det, DAS Tengah 1,705 L/det dan DAS Hilir 1,471 L/det). Rata-rata persentase kesesuaian antara metode pengukuran debit antara alat flow meter dan alat apung pada DAS Hulu adalah 80%, DAS Tengah 95% dan DAS Hilir 107%. Karakter debit aliran pada masing-masing bagian DAS dan kecepatan angin memungkinkan adanya perbedaan hasil pengukuran tersebut, yang secara rata-rata menunjukkan tingkat kesamaan 97%.
KAJIAN KERUSAKAN JARINGAN AIR BERSIH DARI SUMBER MATA AIR WAI NEBO KABUPATEN LEMBATA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR: STUDY OF CLEAN WATER NETWORK DAMAGE FROM WAI NEBO SOURCE OF WAI NEBO REGENCY LEMBATA REGENCY, NUSA TENGGARA TIMUR PROVINCE Antonia Uba Kia; Jakobis Johanis Messakh; Paul G. Tamelan
BATAKARANG Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat Desa Wewit Kecamatan Adonara Tengah Kabupaten Lembata, sejauh ini belum tersedia dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah kerusakan pada pipa distribusi air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senyawa kimiawi yakni pH dan zat besi dalam air, serta tekanan air yang berpotensi terhadap kerusakan pipa tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dan penelitian di laboratorium air bersih untuk mengetahu tingkat keasaman dan kadar besi air pada pipa. Untuk mengetahui tentang tekanan air dilakukan perhitungan secara hidrolika. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar pH, zat besi maupun tekanan air tidak memberikan pengaruh terhadap kerusakan pipa distribusi, karena hasil analisis menunjukkan nilai kadar pH sebesar 6,53 dan zat besi dengan nilai 0,95 mg/l yang mana masih berada pada tingkat normal serta besar tekanan air di bawah 1 atm. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor umur pipa, dan faktor penyebab oleh karena ulah manusia dan hewan yang menyebabkan kerusakan tersebut.
KAJIAN DISTRIBUSI AIR BERSIH KECAMATAN LOURA KABUPATEN SUMBA BARAT: STUDY OF CLEAN WATER DISTRIBUTION, LOURA SUB-DISTRIC, SUMBA BARAT REGENCY Rasmin Boku; Paul G. Tamelan; Roly Edyan
BATAKARANG Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan manusia, oleh karena wajar jika sektor air bersih mendapat prioritas penanganan. Pada hierarki pemanfaatan air, peranan air bagi kehidupan yang paling utama adalah sebagai air minum. Penelitian ini berlokasi di kecamatan Loura Kabupaten Sumba Barat, dimana dari hasil pengamatan ditemui bahwa jaringan perpipaan air bersih di Kecamatan Loura sangat tidak mendukung dalam distribusi air bersih karena kondisi yang rusak akibat patah dan termakan usia. Keadaan ini oleh masyarakat sekitarnya di biarkan begitu saja sehingga mengakibatkan terganggunya pemenuhan air bersih masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pemakaian air 78 Liter/orang/hari, dan rata-rata pemakaian air dalam satu rumah sebesar 384 liter/hari dengan pembagian per aktivitasnya sebagai berikut: kebutuhan air untuk minum sebesar 5 liter/orang/hari (6,41%), mandi sebesar 22 liter/orang/hari (28,21%), kakus sebesar 21 liter/orang/hari (26,92%), cuci sebesar 17 liter/orang/hari (21,79%), masak sebesar 8 liter/orang/hari (10,26%), menyiram tanaman sebesar 1 liter/orang/hari (1,28%), dan lain-lain sebesar 4 liter/orang/hari.
KAJIAN KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA COMPANG TENDA KABUPATEN MANGGARAI TIMUR: STUDY OF CLEAN WATER AVAILABILITY AND DEMAND IN COMPANG TENDA VILLAGE, MANGGARAI TIMUR REGENCY Didakus Jaya; Paul G. Tamelan; Asrial
BATAKARANG Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agar kebutuhan air bersih bagi masyarakat terpenuhi diperlukan kebijakan pengelolaan yang menyeluruh mencakup pengaturan perlindungan atas sumber daya air, pemanfaatan sumber daya air dengan didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana pendistribusian, serta pengembangan teknologi bagi penyediaan air, pemanfaatan serta pengolahannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kurang lancarnya distribusi air bersih di desa Compang Tenda yaitu karena kurangnya perhatian dari masyarakat dan Pemerintah Desa dalam pengelolaan sarana air bersih yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji banyaknya kebutuhan air bersih saat ini dan kebutuhan di masa yang akan datang di Desa Compang Tenda Kabupaten Manggarai Timur. Penelitian ini melakukan pengukuran debit mata air Desa Compang Tenda dan di peroleh debit rata-rata Mata Air Betong adalah 8,92 Liter/detik. Hasil kajian terhadap kebutuhan air bersih juga meningkat hal ini dapat dilihat pada tahun 2021 dengan jumlah jiwa 214 jiwa, kebutuhan air bersih 0,213 liter/detik, dan pada tahun 2030 dengan jumlah penduduk 354 jiwa dan kebutuhan akan air bersih 0,352 liter/ detik. Dengan demikian maka ketersediaan debit air dari sumber air mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.
ANALISIS KERUSAKAN JALAN PADA JALAN DESA PEIBENGA-WOLOLA KECAMATAN LEPEMBUSU KELISOKE KABUPATEN ENDE: ANALYSIS OF ROAD DAMAGE ON PEIBENGA-WOLOLO, SUB-DISTRICT LEMPEBUSU KELISOKE, ENDE REGENCY Gaudensia M. E. Ladja; Ketut M. Kuswara; Paul G. Tamelan
BATAKARANG Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari hasil analisis data dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) terdapat 4 jenis kerusakan yang terjadi di ruas jalan desa Peibenga-Wolola yaitu lubang, pelepasan butir, retak kulit buaya, dan retak memanjang. Dengan presentase kerusakannya sebesar 59.99% untuk kerusakan lubang, 36.40% untuk kerusakan pelepasan butir, 2.85% untuk retak kulit buaya, dan 0.76% untuk kerusakan retak memanjang. Dari hasil analisis data PCI ini juga di dapat nilai rata-rata PCI sebesar 24.40 dengan kategori sangat buruk (Very Poor). Dan hasil analisis data dari presepsi para pengguna jalan menunjukkan bahwa kecelakaan, kecemasan, guncangan yang berlebihan, efektifitas perjalanan, perawatan kendaraan, dan penggunaan bahan bakar merupakan faktor yang sangat berpengaruh dari kerusakan jalan yang terjadi di jalan desa Peibenga-Wolola tersebut. Dengan demikian dari hasil analisis dengan menggunakan metode PCI dan dari peresepsi para pengguna jalan terhadap kerusakan yang terjadi, maka berdasarkan jenis penanganan bina marga perlu dilakukan program peningkatan terhadap ruas jalan tersebut.