Wahab, Andyka
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN METODE MACHINE LEARNING UNTUK MENGKLASIFIKASI PENANGANAN PERAWATAN PASIEN Aziz, Firman; Wahab, Andyka
Journal Pharmacy and Application of Computer Sciences Vol. 1 No. 2: Agustus: 2023: JOPACS
Publisher : Arlisaka Madani Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59823/jopacs.v1i2.37

Abstract

Pengambilan keputusan dalam pelayanan kesehatan, terutama terkait pemilihan jenis perawatan, merupakan proses kompleks yang memiliki dampak besar pada pasien dan sistem perawatan. Penentuan apakah pasien harus menjalani perawatan rawat inap di rumah sakit atau cukup dengan perawatan rawat jalan memerlukan pertimbangan yang tepat. Salah satu faktor penting yang ikut berperan adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang memberikan wawasan mendalam tentang kondisi kesehatan pasien. Metode machine learning telah mengemuka sebagai alat yang potensial dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia medis. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pemanfaatan metode machine learning dalam mengklasifikasikan pasien berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam menentukan perawatan yang diperlukan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa potensi metode machine learning dalam mendukung pengambilan keputusan medis. Model KNN dan SVM menunjukkan kinerja yang kuat dalam mengklasifikasikan pasien.
IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK DETEKSI DINI PERSISTENSI OBAT DALAM FARMASI Aziz, Firman; Wahab, Andyka
Journal Pharmacy and Application of Computer Sciences Vol. 2 No. 1: Februari: 2024: JOPACS
Publisher : Arlisaka Madani Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59823/jopacs.v2i1.50

Abstract

Penelitian ini fokus pada penerapan metode Support Vector Machine (SVM) dalam menganalisis persistensi obat pada pasien di ranah farmasi. Melalui pengumpulan data dari rekam medis elektronik, termasuk tanggal pengambilan obat, dosis, dan lamanya pasien mempertahankan ketekunan, model SVM berhasil mencapai tingkat akurasi sebesar 71%. Hasil analisis mengidentifikasi jenis obat, dosis, dan durasi pengobatan sebagai faktor kritis yang mempengaruhi persistensi obat. Implikasi klinis penelitian ini memberikan landasan untuk personalisasi rencana pengobatan, memungkinkan praktisi kesehatan untuk merancang intervensi yang lebih terarah. Meskipun SVM menunjukkan kelebihan dalam menangani dataset kompleks, tantangan pemilihan parameter yang optimal dan sensitivitas terhadap variasi fitur dalam dataset perlu diperhatikan. Kesimpulan utama menekankan perlunya pendekatan individualistik dalam manajemen persistensi obat, memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman praktis di bidang farmasi, dan merangsang penelitian lanjutan dalam pengembangan metode analisis yang lebih canggih.
MODEL INTEGRATIF PELAYANAN FARMASI UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DAN RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT DI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Wahab, Andyka; Sri Mulyawati L, Endang; Naningsi, Ayu
Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals Vol. 4 No. 1: Juni, 2025, PAPS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/papsjournals.v4i1.703

Abstract

Pelayanan farmasi di fasilitas kesehatan primer di Indonesia umumnya masih bersifat administratif dan belum terintegrasi secara optimal dalam proses pelayanan klinik. Kondisi ini berdampak pada rendahnya tingkat keselamatan pasien dan masih banyaknya praktik penggunaan obat yang tidak rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi model integratif pelayanan farmasi guna meningkatkan keselamatan pasien dan rasionalitas penggunaan obat. Penelitian ini menggunakan desain mixed methods dalam tiga fase: eksplorasi melalui wawancara mendalam, observasi, dan diskusi kelompok terfokus; pengembangan model dengan metode Delphi bersama para pakar; serta evaluasi implementasi model secara kuantitatif dengan pendekatan pre-post test. Indikator evaluasi mencakup rasionalitas resep obat (mengacu pada indikator WHO), kejadian medication error, dan tingkat pemahaman serta kepuasan pasien terhadap edukasi obat. Model Integratif Farmasi Primer (MIFP) yang dikembangkan meliputi enam komponen utama: asesmen awal, kolaborasi interprofesi, dispensing dan edukasi pasien, monitoring terapi, evaluasi hasil penggunaan obat, dan umpan balik ke tim medis. Implementasi model selama tiga bulan menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan obat yang rasional, penurunan kejadian medication error hingga 45,8%, serta peningkatan pemahaman dan kepuasan pasien. MIFP terbukti efektif dalam meningkatkan mutu pelayanan farmasi di Puskesmas serta memberikan dampak positif terhadap keselamatan pasien dan rasionalitas penggunaan obat. Model ini layak direkomendasikan sebagai pedoman pelayanan farmasi klinik di tingkat layanan kesehatan primer.