Dalam beberapa tahun terakhir, mikroplastik telah teridentifikasi dalam lindi yang dapat merusak ekosistem perairan. Tempat pembuangan akhir Supit Urang di Malang mengalirkan lindi ke Sungai Sumber Beling, yang mengalir melalui daerah pemukiman di Mulyorejo dan Bandulan. Hal ini menimbulkan bahaya signifikan karena rendahnya kesadaran masyarakat tentang pencemaran mikroplastik dari lindi di sungai, terbukti dengan masih bergantungnya penduduk pada air sungai untuk kegiatan seperti memancing, mencuci, dan mandi. Oleh karena itu, kami menyelidiki kelimpahan dan karakteristik mikroplastik di Sungai Sumber Beling dan menilai tingkat risiko ekologisnya. Sembilan sampel diambil untuk menentukan kelimpahan dan karakteristik mikroplastik melalui identifikasi mikroskopik dan analisis kimia menggunakan ATR-FTIR. Penilaian risiko ekologis dilakukan dengan menggunakan Polymer Hazard Index (PHI), Pollution Load Index (PLI), dan Potential Ecological Risk Index (PERI). Hasilnya menunjukkan bahwa kelimpahan mikroplastik tertinggi berada dalam kisaran 63,00-240,00 partikel/L, dengan bentuk yang didominasi oleh film (48,30%) dan fragmen (42,98%). Polimer yang ditemukan di semua sampel adalah PE dan PP, kecuali PET yang hanya ditemukan di P5 dan P6 yang terletak di area padat penduduk. Penilaian risiko ekologis secara umum menunjukkan risiko minor kecuali untuk P5 yang menunjukkan risiko tinggi. Data ini menekankan perlunya penerapan langkah-langkah efektif untuk mengurangi dampak lindi yang dibuang ke sungai dan aktivitas manusia yang intensif terhadap pencemaran mikroplastik, serta menawarkan wawasan untuk memajukan penelitian ekotoksikologi, pengendalian polusi, dan perumusan kebijakan tentang mikroplastik.