Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Penggunaan Citra Satelit Sebagai Pengganti Foto Udara untuk Pembaharuan Peta Topografi Titi Rahayuningsih
ISSN 0852-2480
Publisher : BANGUNAN : Teori, Praktek, Penelitian, dan Pengajaran Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peta topografi untuk wilayah Indonesia sudah tersedia skala 1:50000 dan khusus wilayah pulau Jawa tersedia Topografi skala 1:25000. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak kenampakan cepat berubah dari waktu ke waktu. Untuk pembaharuan Peta Topografi digunakan data foto udara agar pekerjaan lapangan tidak terlalu banyak. Citra satelit dapat digunakan untuk pembaharuan Peta Topografi dengan mempertimbangkan pekerjaan lapangan.
ANALISIS TITIK KEMACETAN DARI TERMINAL ARJOSARI KE TERMINAL GADANG BERDASARKAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA AG MENGGUNAKAN SIG Fitris Dyah Astiti; Titi Rahayuningsih; Pranoto Pranoto
BANGUNAN Vol 25, No 2 (2020): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v25i22020p49-60

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kinerja ruas jalan dari terminal Arjosari ke terminal Gadang berdasar trayek angkot AG agar mampu diketahui apakah dari hasil kenerja jalan tersebut menunjukkan kemacetan atau tidak. (2) Mengetahui analisis titik kemacetan di akses jalan dari terminal Arjosari ke terminal Gadang berdasar trayek Angkot AG menggunakan SIG. Hasil analisis kinerja jalan di jalan Raden Panji Suroso, jalan Ahmad Yani, jalan Jaksa Agung Suprapto, Jalan Pasar Besar, Jalan Sersan Harun, Jalan Kolonel Sugiono masuk kategori F atau terjadi kemacetan. Analisis titik kemacetan pada jalan yang menjadi trayek angkutan kota AG dari terminal Arjosari ke terminal Gadang terdapat dua puluh tundaan disebabkan oleh tundaan geometri, delapan tundaan disebabkan oleh tundaan lalu-lintas. Faktor yang paling banyak memunculkan kemacetan di sepanjang trayek angkutan kota AG dari terminal Arjosari ke terminal Gadang adalah tundaan geometri berupa U-TURN, Overlay, Simpang tanpa sinyal dan simpang bersinyal. Interaksi lalu-lintas baik berupa kendaraan parkir dan berhenti, kendaraan masuk dan keluar, pejalan kaki, dan kendaraan lambat hanya berpengaruh besar pada tundaan di segmen jalan tertentu seperti jalan Pasar Besar, jalan Sersan Harun, dan Pasar Comboran. Tundaan yang besar menyebabkan angkutan kota AG memiliki kecepatan rata-rata pada pagi hari adalah 15,05 km/jam. Kecepatan rata-rata pada siang hari adalah 15,91 km/jam, kecepatan rata-rata pada sore hari adalah 16,28 km/jam.Kata-kata kunci: Sistem Informasi Geografi, Kemacetan, Kinerja Jalan, Tundaan, MKJIAbstract: This study aims (1) to determine the performance of the road sections from Arjosari terminal to Gadang terminal based on the AG Angkot route so that we can determine whether the road performance results indicate congestion or not. (2) Knowing the analysis of congestion points in the road access from Arjosari terminal to Gadang terminal based on the Angkot AG route using GIS. The results of the analysis of road performance on Raden Panji Suroso Street, Ahmad Yani Street, Attorney General Suprapto Street, Pasar Besar Street, Sersan Harun Street, Colonel Sugiono Street were in category F or congestion occurred. Analysis of the congestion points on the road which is the route of the AG city transport from Arjosari terminal to the Gadang terminal there are twenty delays caused by geometric delays, eight delays due to traffic delays. The factors that cause the most traffic jams along the AG city transport route from Arjosari terminal to Gadang terminal are geometric delays in the form of U-TURN, Overlay, intersections without signal and intersections with signals. Traffic interactions in the form of parking and stopping vehicles, incoming and outgoing vehicles, pedestrians and slow vehicles only have a major effect on delays in certain road segments such as Jalan Pasar Besar, Jalan Sersan Harun, and Pasar Comboran. Large delays cause AG city transportation to have an average speed of 15.05 km / hour in the morning. The average speed during the day is 15.91 km / hour, the average speed in the afternoon is 16.28 km / hour.Keywords: Geographic Information System, Congestion, Road Performance, Delays, MKJI
ANALYSIS OF RESIDUAL CHLORINE CONCENTRATION IN DISTRIBUTION NETWORK OF DRINKING WATER SUPPLY AT ISTANA DIENG II RESIDENCE OF MALANG, EAST JAVA, INDONESIA Moh. Zainal Bahrudin; Anie Yulistyorini; Titi Rahayuningsih
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY VOLUME 5, NUMBER 3, OCTOBER 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1567.211 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v5i3.12463

Abstract

The drinking water distribution network in Istana Dieng residence is categorized as an isolated network because it does not connect with the other water distribution networks provided by the Malang Water Company (Perusahaan Daerah Air Minum, PDAM). For this reason, the residual chlorine of the isolated distribution network needs to be monitored regularly. Aim: This study aims to observe residual chlorine distribution patterns and investigate the effect of distribution distance, pH, and temperature on residual chlorine concentration in the water distribution network. Methodology and Results: Analytical survey method with a cross-sectional approach was used in this study. The field survey results and the water analysis were inputted into the ArcGIS 10.6 software to generate an Isoconcentration map. Correlation and regression analysis were conducted using SPSS 16.0. Conclusion, significance and impact of study: The results showed that 65% of the residual chlorine concentration in the drinking water distribution network Istana Dieng residence did not meet the quality standard (<0.2 mg/l). Twenty-six sample points showed a value of 0.1 mg/l, which was caused by the pipe's physical condition and the use of wells connected to the PDAM network. There was a significant correlation between distance and residual chlorine concentration. The significant correlation between pH and residual chlorine concentration showed a value of -0.690. The correlation between temperature and residual chlorine concentration was -0.633. It was proven that the lower the residual chlorine concentration, the higher the pH and temperature values in the distribution network.
Analisis Banjir Bandang Akibat Keruntuhan Bendung Alam pada Daerah Hulu Kota Batu Jawa Timur Muhammad Aldie Pratama Firnanda; Vita Ayu Kusuma; Titi Rahayuningsih
Media Teknik Sipil Vol. 22 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v22i1.30339

Abstract

Banjir bandang merupakan sebuah bencana besar yang terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pada dasarnya adanya banjir bandang yang terjadi tentunya diakibatkan karena tingginya curah hujan yang tinggi dan rusaknya Bendung Alam pada Hulu Kota Batu yang membuat terjadinya banjir bandang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku banjir bandang pada 4 november 2021 yang diakibatkan oleh runtuhnya bendung alam. Penelitian yang dilakukan di Kota Batu ini menggunakan empat elemen penting dari setiap analisis kegagalan bendungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kasus yang bersifat kuantitatif, dengan memanfaatkan program aplikasi HEC-RAS versi 5.0,7. Untuk menganalisis data-data yang diperoleh dan berkaitan dengan penelitian. Objek penelitian ini melibatkan kepala daerah Kota Batu serta beberapa warga yang terdampak. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa kondisi bendungan dan karakteristik rekahan lebih bawah (piping bawah) memiliki potensi keruntuhan yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi rekahan lebih atas (piping atas). Perhitungan dilakukan untuk mengatasi terjadinya kembali runtuhnya bendungan yang diakibatkan tingginya curah hujan dan volume air yang terus meningkat. Sehingga, dengan adanya perhitungan yang matang akan menghasilkan gambaran kekuatan bendungan dalam mengatasi volume air yang semakin tinggi.
COMPARATIVE STUDY OF EGRESS TIME ON BRAWIJAYA STADIUM AND GOR JAYABAYA KEDIRI Moh Rezaraf Sanzani Setyawan; Cynthia Permata Dewi; Titi Rahayuningsih
Journal Innovation of Civil Engineering (JICE) Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jice.v5i1.20591

Abstract

Egress time in stadiums and sports buildings is one of the important things to consider in providing safety and tranquility for the audience in the building. The purpose of accessibility systems and adequate evacuation circulation planning in sports buildings is to provide evacuation routes that are easily accessible to spectators and minimize crowds and accumulation of people at the exit. This study aims to determine the most effective evacuation time at the Brawijaya Stadium and GOR Jayabaya in Kediri and the difference in the evacuation of spectators in a fire situation in open and closed buildings. This research uses simulation experimental research methods using Pathfinder and Pyrosim applications to find the most effective evacuation time in each building. The final results show that the addition of a radial gangway, the addition of exit doors, and the improvement of circulation flow effectively reduce the length of evacuation time in both buildings. At the Brawijaya Stadium, the evacuation time was 6 minutes and 59 seconds. GOR Jayabaya requires an evacuation time of 6 minutes and 56 seconds. In addition, there are differences in the distribution of smoke and fire in open and closed buildings. Keywords: Egress Time; Evacuation Time; Evacuation Circulation.
Pengembangan Spot Wisata Edukasi Motorik bagi Anak di Rest Area Desa Pagersari Al Ansyorie, M. Musthofa; Sugandi, R. Machmud; Suwarno, Eko; Rahayuningsih, Titi; Budi, Kevin Reznadya Setia
Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Vol. 3 No. 10 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um065v3i102023p953-959

Abstract

Abstract: The needs of the community, especially Pagersari Village officials, Ngantang District, Malang Regency, in developing a rest area as a tourist area that is friendly to all ages is very urgent. Pagersari Village is still experiencing several obstacles in making details of each existing spot and related to the procurement of these spots. Apart from that, in relation to the realization process of each existing spot, the village requires assistance regarding technical implementation in the field. Solutions to solve this problem include (a) creating motor-based children's game spot designs, (b) implementing game spot designs. The method for implementing this service activity includes several stages, namely (1) preparation stage, (2) implementation stage, and (3) final stage. At each stage, several activities are carried out in accordance with the needs and plans for completing this community service activity. The output of this community service activity is expected to produce several outputs, including: 1 Copyright, 1 News in the Mass Media, 1 design implementation product, 1 product documentation, 1 published article. Abstrak: Kebutuhan masyarakat khususnya aparat Desa Pagersari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dalam pengembangan rest area sebagai kawasan wisata yang ramah terhadap segala jenjang usia merupakan hal yang sangat mendesak. Desa Pagersari masih mengalami beberapa kendala dalam pembuatan detail dari masing-masing spot yang ada serta terkait pengadaan spot-spot tersebut. Selain itu juga dalam kaitannya dengan proses realisasi dari setiap spot yang ada pihak desa membutuhkan pendampingan terkait teknis implementasi dilapangannya. Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut diantaranya adalah (a) pembuatan desain spot permainan anak yang berbasis motorik, (b) implementasi desain spot permainan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini meliputi beberapa tahapan yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap akhir. Pada masing-masing tahap dilaksanakan beberapa kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan rencana penyelesaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Luaran Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini nantinya diharapkan menghasilkan beberapa luaran antara lain: 1 Hak Cipta, 1 Berita di Media Massa, 1 produk implementasi desain, 1 dokumentasi produk, 1 artikel terpublikasi.
Peningkatan Spot Wisata Edukasi Melalui Implementasi SEDAER Di Kawasan Pertanian Desa Banjarejo Id’fi, Gilang; Musthofa Al Ansyorie, Mohammad; Ariestadi, Dian; Rahayuningsih, Titi; Aris Ichwanto, Muhammad; Ismail Hasan, Fariski; Supriadin, Dedi; Brian Debytiantama, Gamaliel
Jurnal MIPA dan Pembelajarannya Vol. 3 No. 3 (2023): Maret
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um067v3i32023p116-121

Abstract

Desa Banjarejo merupakan salah satu desa yang berada dalam kawasan administrative Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Sebagai desa dengan wilayah yang tergolong pada dataran rendah, desa Banjarejo memiliki banyak potensi yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Banjarejo sendiri merupakan desa dengan hasil alam berupa sayur-sayuran seperti selada air, kangkung, sawi, padi, dan lain-lain. Selain itu hampir dikeseluruhan desa ini diketahui memiliki banyak sumber air, sebagaimana hasil survei pendahuluan ke lapangan terdapat setidaknya 9 titik air yang bersumber dari tebing. Banyaknya potensi sumber daya air, pertanian sayur, serta perikanan air tawar menjadikan peluang bagi Desa Banjarejo untuk berkembang menjadi destinasi wisata pedesaan. Beberapa Potensi tersebut perlu dimaksimalkan agar Desa Banjarejo ini menjadi lebih menarik bagi wisatawan. Sehingga perlu adanya sentuhan dan aplikasi IPTEKS untuk keperluan pengembangan Implementasi “SEDAER” (Simulasi Drainase dan Irigasi). Pengembangan untuk Implementasi dalam hal ini dapat ditungkan berupa gambaran desain 3D Animasi wisata edukasi Kawasan Petanian Sayur Desa Banjarejo.
Pengembangan Spot Wisata Edu-Construction Di Objek Wisata Embung Desa Banjarejo Al Ansyorie, Mohammad Musthofa; Ariestadi, Dian; Rahayuningsih, Titi; I’dfi, Gilang; Mega Maharani, Nur Ira; Syahdandi, Alviando Galih
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um068v3i42023p174-181

Abstract

Banjarejo Village has a huge opportunity to become an educational tourism village and needs development. The development of a tourist attraction must have something interesting to see, feel and certainly different from those in other places. The tourist village area is still limited to the ideals of the government and the local village community. Another thing is the unavailability of an educational tourist spot design for the development of the Banjarejo Village tourist area. So, it is necessary to touch and apply science and technology for the purposes of developing educational tourism spots in Banjarejo Village. One of the educational tourism spots that is suitable to be realized in the Banjarejo Village reservoir is the Edu-Construction Tourism Spot. Where the spot provides knowledge about development, such as making pavilions, bridges, or small buildings that can be realized in the village barrier, and it is hoped that the village community can develop development independently. Desa Banjarejo mempunyai peluang sangat besar untuk menjadi desa wisata edukasi dan perlu pengembangan. Pengembangan suatu objek wisata harus memiliki sesuatu yang menarik untuk dilihat, dirasakan dan tentunya berbeda dengan yang ada ditempat lain. kawasan desa wisata masih sebatas cita-cita dari pemerintah dan masyarakat desa setempat. Hal lainnya adalah belum tersedianya suatu desain spot wisata edukasi untuk pengembangan kawasan wisata Desa Banjarejo. Sehingga perlu adanya sentuhan dan aplikasi IPTEKS untuk keperluan pengembangan spot wisata edukasi Desa Banjarejo. Salah satu spot wisata edukasi yang cocok direalisasikan pada embung Desa Banjarejo adalah Spot Wisata Edu-Contruction. Dimana spot tersebut memberikan pengetahuan mengenai pembangunan seperti pembuatan cara pembuatan gazebo, jembatan, ataupun bangunan kecil yang bisa direalisasikan diembung desa dan diharapkan masyarakat desa tersebut dapat mengembangkan pembanguanan secara mandiri.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TOTAL STATION BERBASIS VIDEO ANIMASI PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGUKURAN TANAH DI SMKN 1 BLITAR Maghribi, Fahmi Ismaun; Sutrisno, Sutrisno; Rahayuningsih, Titi
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 4 No. 5 (2024)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um068.v4.i5.2024.2

Abstract

Abstrak: Penggunaan media penting guna melaksanakan tujuan pembelajaran. Dari observasi yang dilakukan di SMK N 1 Blitar, ditemukan permasalahan dimana sumber belajar untuk teknik pengukuran tanah masih terbatas dan siswa yang kurang mengenal materi total station. Penelitian ini bertujuan untuk membuat media pembelajaran materi teknik pengukuran tanah berbasis video animasi. Setelah itu, akan dievaluasi oleh ahli media, ahli materi dan uji keterbacaan guna mengetahui seberapa baik media tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan langkah penelitian Borg and Gall yang telah disederhanakan peneliti menjadi 6 langkah. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan menunjukkan tingkat kelayakan media pembelajaran video animasi pengoprasian taotal station padapoligon tertutup sebagai berikut : (1) Ahli materi dengan persentase 77 persen dengan kriteria kelayakan layak dengan revisi kecil, (2) Ahli media 96 persen dengan kriteria kelayakan sangat layak. (3) Hasil belajar siswa kelompok kontrol pada tahap pretest memperoleh nilai rata-rata 46,3 dan posttest memperoleh 67,6, pada kelompok eksperimen nilai pretest sebesar 33,7 dan nilai posttest 76,1 terdapat peningkatan hasil belajar siswa hal ini diperkuat dengan melakukan analisis kovarian menggunakan SPSS memperoleh nilai F sama dengan 33,67 dan nilai sig sama dengan 0,00 yang lebih kecil dari α 0,05 dinyatakan terdapat peningkatan yang signifikan dari hasil belajar siswa. Dari uraian diatas bisa disimpulkan media pembelajaran dikategorikan sangat layak dan layak dipakai pada pembelajaran.
PERUBAHAN POTENSI PENGEMBANGAN DAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG DESA DALISODO, KABUPATEN MALANG SETELAH DISTABILISASI DENGAN ABU SEKAM PADI Hanani, Marizka; Suwarno, Eko; Rahayuningsih, Titi
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um068.v4.i4.2024.4

Abstract

Abstrak : Kurangnya kemampuan tanah dasar dapat menyebabkan kerusakan pada perkerasan jalan, seperti retak, lubang dan jalan bergelombang. Kasus serupa ditemukan di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, diketahui bahwa tanah di lokasi tersebut merupakan jenis tanah berlempung dengan penilaian buruk sebagai tanah dasar menurut AASHTO. Selain itu, tanah ini termasuk tanah dengan potensi pengembangan yang sangat tinggi dan nilai IP yang tinggi sehingga kuat gesernya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perubahan potensi pengembangan tanah lempung Desa Dalisodo setelah distabilisasi dengan abu sekam padi; (2) Mengetahui perubahan kuat geser tanah tanah lempung Desa Dalisodo setelah distabilisasi abu sekam padi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil dan Perencanaan UM menggunakan metode penelitian eksperimen. Kadar abu sekam padi yang diujikan yaitu 10 percent, 12,5 percent, 15 percent dan 17,5 percent dengan masa pemeraman14 hari. Penelitian ini menggunakan Free Swell Index Test untuk menentukan nilai indeks pengembangan bebas dan Direct Shear Test untuk menentukan nilai kuat geser. Data dikumpulkan melalui observasi secara sistematis, kemudian dianalisis menggunakan persamaan sesuai standar. Hasil penelitian disajikan dalam tabel rekapitulasi dan grafik hubungan untuk mengetahui trend data. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Perubahan nilai indeks pengembangan bebas pada tanah yang distabilisasi menghasilkan penurunan tertinggi pada kadar 17,5 percent ASP, yaitu dari 55 percent menjadi 20 percent sehingga potensi pengembangan tanah lempung tergolong rendah; (2) Perubahan kuat geser tanah menghasilkan peningkatan tertinggi pada kadar stabilisasi 12,5 percent ASP, yaitu dari 23,96 kPa menjadi 54,96 kPa sehingga konsistensi tanah tergolong tanah firm/kokoh.