I Gusti Putu Muiarta Aryana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Depresi Silang pada Galur S2 Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering I Wayan Sudika; Suci Putri Fetindah; I Gusti Putu Muiarta Aryana; M. Taufik Fauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.5333

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi silang dalam dan heritabilitas arti luas karakter kuantitatif galur S2 tanaman jagung di lahan kering. Percobaan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2023, bertempat di Desa Gumant ar, Kabupaten Lombok Utara. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan sebanyak 31 genotipe terdiri atas 30 galur S2 dan satu genotipe F2. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis sidik ragam pada taraf 5% untuk mengitung nilai ragam genotipe (σ2G) dan ragam fenotipe (σ2P). Selanjutnya dihitung nilai heritabilitas dan persentase depresi silang dalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi depresi silang dalam pada karakter-karakter kuantitatif galur S2 tanaman jagung di lahan kering dengan kriteria rendah hingga sedang. Depresi silang dalam dengan kategori rendah terdapat pada karakter umur keluar malai, umur keluar rambut tongkol, sudut daun, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, umur panen, panjang tongkol, diameter tongkol, dan bobot 1.000 butir biji dan karakter lain tergolong sedang. Karakter kuantitatif galur-galur S2 tanaman jagung, memiliki variasi kategori heritabilitas arti luas. Karakter dengan heritabilitas rendah diperoleh pada karakter ASI, sudut daun, luas daun, diameter batang, dan umur panen. Karakter dengan heritabilitas sedang, yaitu umur keluar rambut tongkol, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, bobot 1.000 butir biji, dan bobot biji kering pipil per plot; sedangkan karakter lain tergolong tinggi. Silang diri generasi ketiga, dilakukan dengan memilih tanaman galur S2 yang memiliki jumlah daun lebih banyak dan keluar malai lebih awal.
Depresi Silang pada Galur S2 Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering I Wayan Sudika; Suci Putri Fetindah; I Gusti Putu Muiarta Aryana; M. Taufik Fauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.5333

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi silang dalam dan heritabilitas arti luas karakter kuantitatif galur S2 tanaman jagung di lahan kering. Percobaan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2023, bertempat di Desa Gumant ar, Kabupaten Lombok Utara. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan sebanyak 31 genotipe terdiri atas 30 galur S2 dan satu genotipe F2. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis sidik ragam pada taraf 5% untuk mengitung nilai ragam genotipe (σ2G) dan ragam fenotipe (σ2P). Selanjutnya dihitung nilai heritabilitas dan persentase depresi silang dalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi depresi silang dalam pada karakter-karakter kuantitatif galur S2 tanaman jagung di lahan kering dengan kriteria rendah hingga sedang. Depresi silang dalam dengan kategori rendah terdapat pada karakter umur keluar malai, umur keluar rambut tongkol, sudut daun, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, umur panen, panjang tongkol, diameter tongkol, dan bobot 1.000 butir biji dan karakter lain tergolong sedang. Karakter kuantitatif galur-galur S2 tanaman jagung, memiliki variasi kategori heritabilitas arti luas. Karakter dengan heritabilitas rendah diperoleh pada karakter ASI, sudut daun, luas daun, diameter batang, dan umur panen. Karakter dengan heritabilitas sedang, yaitu umur keluar rambut tongkol, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, bobot 1.000 butir biji, dan bobot biji kering pipil per plot; sedangkan karakter lain tergolong tinggi. Silang diri generasi ketiga, dilakukan dengan memilih tanaman galur S2 yang memiliki jumlah daun lebih banyak dan keluar malai lebih awal.