Pendahuluan Bullying memiliki efek jangka panjang, seperti trauma, stress, kecemasan, dan kelelahan atau burnout, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara bullying dengan burnout akademik mahasiswa keperawatan di pekanbaru, Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasi dengan pendekatan "Cross Sectional" Pengambilan sampel menggunakan Metode stratified random sampling dengan jumlah responden 332 dari 4 Institusi Keperawatan Di Pekanbaru ( Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru, Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Stikes Pekanbaru Medical center, Stikes Tengku Maharatu Pekanbaru, penelitian dimulai dari tanggal 28 November-14 Desember 2024. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Olweus Bully/Victim Questionnaire (OBVQ) dan Maslach Burnout Inventory- Student survey (MBI). Hasil Penelitian: menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan (81,9%), dengan rentang usia antara 17 hingga 24 tahun dan rata-rata usia 19,49 tahun. mayoritas mahasiswa berada pada tingkat pertama pendidikan keperawatan (47,9%). Dari segi distribusi rerata, bullying memiliki nilai rata-rata 65,44, sementara burnout akademik memiliki nilai rata-rata 42,46. Menunjukan adanya hubungan positif yang sangat lemah antara bullying dan burnout akademik, dengan koefisien korelasi r = 0,187 (p 0,001) pengaruhnya terhadap tingkat burnout akademik tidak terlalu besar. Rekomendasi: Peneliti selanjutnya bisa menggunakan metode pengumpulan data yang lebih bervariasi, seperti wawancara mendalam atau observasi langsung.