Paradigma lingkungan hidup dinilai masih rendah dalam melihat partisipasi masyarakat sebagai penjaga lingkungan hidup. Pembelajaran dan pendidikan yang mengedepankan perilaku pro lingkungan dan Paradigma Lingkungan Baru (NEP) diharapkan dapat memberikan kesadaran dan pembaharuan kepada masyarakat bahwa lingkungan dan manusia merupakan satu kesatuan demi kelestarian bumi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dan menggunakan skala NEP dan instrumen Pro-Environmental Behavior. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang pernah mengikuti mata kuliah lingkungan pendidikan yang dihitung menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 89 responden. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa masing-masing indikator mempunyai kategori tinggi. Indikator Anti Exemptionism sebesar 76% berada pada kategori baik, artinya mahasiswa calon guru biologi sudah dapat bertanggungjawab terhadap permasalahan lingkungan hidup. Indikator Anti Antoposentrisme sebesar 76% berada pada kategori baik artinya siswa calon guru biologi belum memiliki ego yang tinggi terhadap lingkungan. Hasil penelitian prasyarat analisis uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05 maka berdistribusi normal. Uji linearitas menunjukkan nilai signifikansi 0,956 > 0,05 sehingga terdapat hubungan linier. Sedangkan hasil uji hipotesis sebesar 0,46 > 0,20 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti kurang dari 0,5. Maka hipotesis alternatif diterima. Besarnya hubungan NEP dengan perilaku Pro Lingkungan sebesar 0,215 atau 22% dengan korelasi rendah dan derajat hubungan positif