<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dongeng digunakan dalam mengembangkan kemampuan membaca pemahaman berdasarkan artikel-artikel penelitian yang diulas dan untuk mengetahui seberapa efektif dongeng dalam mengembangkan kemampuan membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian kepustakaan. Sumber data dari dua data yaitu data primer di ambil dari (Mislaini 2015) dan data sekunder di ambil dari dokumen yang didasarkan pada artikel ilmiah dan dua tesis antara tahun 2015-2024. Berdasarkan hasil metode penelitian kepustakan, di temukan 5 peneliti yang menggunakan dongeng untuk meningkatkan pemahaman membaca, yaitu, Nurafni (2020), Alisah (2024), Romdoni (2020), Aisyah (2024), dan Sari (2018). Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi metode Fabel dalam pengajaran membaca pemahaman dilakukan dalam tiga Langkah. Teknik fabel digambarkan sebagai kumpulan analisis data yang berkelanjutan untuk membantu siswa memahami, belajar, dan menikmati kemampuan membaca pemahaman. Penerapan teknik ini tidak hanya dilakukan dengan mengandalkan teknik ini saja, tetapi juga dengan bantuan berbagai media dan teknik pendukung, seperti video, buku fabel digital, dan teks naratif. Analisis terhadap sumber-sumber primer juga menunjukan bahwa, setelah penerapan teknik fabel, di temukan bahwa semua siswa dari berbagai tingkat akademik mengalami peningkatan dalam pengajaran pemahaman membaca mereka. Temuan ini menyiratkan bahwa penggunaan fabel dalam pengajaran pemahaman membaca berdampak positif pada siswa. Dengan demikian, penggunaan fabel merupakan metode yang efektif untuk mengembangkan pemahaman membaca siswa.]]>
