Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan kelayakan usaha peternakan ayam broiler di Desa Abbanuangnge, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo. Permasalahan utama dalam usaha ini adalah tingginya biaya produksi, terutama untuk kandang, pakan, dan bibit ayam (DOC), yang dapat menyebabkan peternak beralih ke usaha lain. Penelitian kualitatif ini melibatkan seluruh populasi peternak ayam broiler di desa tersebut, yaitu 5 peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya produksi selama 3 periode adalah Rp. 7.542.608.201, dengan rata-rata biaya produksi setiap responden sebesar Rp. 1.508.521.640, sementara penerimaan mencapai Rp.8.473.682.345, dengan rata-rata penerimaan setiap responden sebesar Rp.1.694.736.469, sehingga pendapatan yang diperoleh responden selama tiga peride adalah Rp. 931.174.188, dengan rata-rata pendapatan setiap responden sebesar Rp. 186.234.838. Analisis Break Event Point (BEP) dan R/C ratio menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam broiler di Desa Abbanuangnge menguntungkan, efisien, dan layak untuk dikembangkan. Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi peternak dan pihak terkait dalam upaya meningkatkan efisiensi dan berkelanjutan usaha peternakan ayam broiler. Dengan memahami aspek biaya, produksi, penerimaan, dan pendapatan, peternak dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan profitabilitas. Selain itu, hasil penelitian ini juga menjadi acuan bagi pemerintah dan lembaga terkait dalam merumuskan kebijakan yang mendukung perkembangan sektor peternakan ayam broiler, seperti penyediaan subsidi pakan, akses permodalan, serta pendampungan teknis bagi peternak. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan usaha peternakan yang lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan.