p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Plexus Medical Journal
Fatichati Budiningsih
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan antara Hipertensi dan Mortalitas Pasien Lansia dengan COVID-19 Lafriba Devaranty; Fatichati Budiningsih; Arifin; Agung Susanto
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i1.465

Abstract

Pendahuluan: Kematian pasien COVID-19 sebagian besar terjadi pada lansia akibat penurunan berbagai fungsi fisiologis yang didukung dengan adanya komorbid, termasuk hipertensi, sehingga membuat lansia yang terkonfirmasi COVID-19 menjadi lebih rentan terhadap luaran klinis yang lebih buruk yang dapat berujung ke kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi, derajat hipertensi, dan komplikasi akibat hipertensi terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta menggunakan rekam medis pasien lansia yang terkonfirmasi COVID-19 dan dirawat pada periode Januari–Desember 2021 dengan teknik purposive sampling. Analisis data dengan Uji Chi-Square dan Uji Rank Spearman. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hipertensi (p=0,651), derajat hipertensi (p=0,919), serta antara komplikasi dan kondisi kegagalan organ akibat hipertensi, berupa penyakit kardiovaskular (p=0,410) terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19. Namun, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komplikasi dan kondisi kegagalan organ akibat hipertensi, berupa gagal ginjal dan penyakit serebrovaskular terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19 (p=0,020; p=0,044). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hipertensi, derajat hipertensi, serta antara komplikasi dan kondisi kegagalan organ akibat hipertensi berupa penyakit kardiovaskular terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19. Terdapat hubungan yang signifikan antara komplikasi dan kondisi kegagalan organ akibat hipertensi berupa gagal ginjal dan penyakit serebrovaskular terhadap mortalitas pasien lansia dengan COVID-19.
Korelasi Status Nutrisi dan Kekuatan Otot dengan Lama Rawat Inap Pasien Geriatri Rofifah, Tsabita Zulfa; Fatichati Budiningsih; Amalina Shabrina; Bayu Basuki Wijaya
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i2.1132

Abstract

Pendahuluan: Semakin bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi tubuh. Hal ini berisiko menyebabkan malnutrisi dan sarcopenia. Kedua hal ini mempengaruhi mortalitas dan morbiditas sehingga mempengaruhi pula lama rawat pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi status nutrisi dan kekuatan otot dengan lama rawat inap pasien geratri di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien geriatri yang dirawat inap di Divisi Geriatri Bangsal Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dalam penelitian sejumlah 33 pasien. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan pengukuran langsung oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner MNA untuk mengetahui status nutrisi pasien dan handgrip dynamometer untuk mengetahui kekuatan otot pasien. Lama rawat dilihat dari data rekam medis. Analisis statistik menggunakan analisis Pearson dan Spearman. Hasil: Penelitian dengan sampel sejumlah 33 pasien, didapatkan sebanyak 78,8% berisiko malnutrisi dan 84,8% memiliki kekuatan otot yang lemah. Korelasi antara status gizi dan lama rawat inap ditemukan tidak signifikan (p = 0,751, r = -0,057). Demikian pula, korelasi antara kekuatan otot dan lama rawat inap tidak signifikan (p = 0,506, r = -0,120). Kesimpulan: Tidak ada korelasi antara status nutrisi dan lama rawat serta tidak ada korelasi antara kekuatan otot dan lama rawat.