Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Teh Pucuk Harum Di Pondok Gede Supriyanto, Iwan; Tarisha, Vio Vie; Ngulya, Widadatul; Rafiqi, Ahmad; Surya, Bagas

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i2.8331

Abstract

This research uses quantitative methods, with a non-probability sampling technique with a Purposive Sampling approach, the number of respondents is 100 people. Data collection techniques were carried out using observation and questionnaires. In calculating the multicollinearity test, it shows that the tolerance value is > 0.10 and the VIF value is 1,000, which means that multicollinearity does not occur. The calculation results of the t test where the sig value of the partial influence of X on Y is 0.000 < 0.05 and the t value is 4.167 > t table 1.666 (H1). So it can be concluded that brand image has a significant influence on the loyalty of customers of Puncak Fragrant in Pondok Gede, then. Therefore, from the results of these calculations, it is estimated that H0 is rejected and H1 is accepted, so it can be concluded that brand image has a significant effect on customer loyalty.
Penggunaan debt collector dalam eksekusi objek jaminan fidusia dan eksekusi jaminan fidusia tidak terdaftar ditinjau dari Undang-Undang nomor 42 tahun 1992 tentang jaminan fidusia Supriyanto, Iwan
Cessie : Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 1 No. 1 (2022): Cessie: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/cessie.v1i1.184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan terhadap penggunaan debt collector dalam eksekusi jaminan fidusia ditinjau dari undang-undnag nomor 42 tahun 1992 tentang jaminan fidusia. Penyaluran dana dengan pemberian kredit kepada masyarakat dengan mengunakan jaminan fidusia harus didaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, sehingga akan terbit sertifikat jaminan fidusia yang mempunyai kekuatan eksekutorial seperti putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Pada prakteknya terdapat fenomena pengambilan benda jaminan oleh penerima fidusia apabila pemberi fidusia tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan, pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia selama ini masih banyak menggunakan jasa debt collector. Banyak permasalahan yang timbil dalam pelaksanaan penggunaan jasa debt collector dalam eksekusi jaminan. penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif dan teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan, kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian yang di harapkan adalah dapat menyimpulkan eksekusi objek jaminan fidusia ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1999 terhadap penggunaan debt collector. eksekusi jaminan Fidusia mempunyai kekuatan hukum mengikat yang sama dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Pelaksanaan eksekusi jaminan Fidusia masih banyak ditemukan permasalahan seperti mengeksekusi barang jaminan Fidusia dengan cara kekerasan, intimidasi bahkan dengan cara merampas barang jaminan Fidusia di jalan. Oleh karena itu, keharusan mendaftarkan jaminan fidusia yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 dan masih perlu disosialisasikan kepada pelaku usaha oleh pihak-pihak yang terkait mengenai Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Fidusia.
Kajian pasal 32 Undang-Undang nomor 2 tahun 2014 Supriyanto, Iwan
Cessie : Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 1 No. 1 (2022): Cessie: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/cessie.v1i1.186

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisa pengaturan hukum mengenai Protokol Notari syang diserahkan padaNotaris pengganti. 2. Untuk menganalisa penerapan sanksi terhadap pelanggaran Pasal 32 undang-undang Jabatan Notaris tentang serah terima Protokol Notaris Pengganti kepada Notaris. Metode yang digunakan ialah yuridis normatif. Penulisan bersifat analitis deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan mengenai fenomena-fenomena yang terjadi baik itu alamiah ataupun fenomena buatan. Sumber data berasal dari data sekunder atau studi kepustakaan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menelusuri bahan bahan dari studi kepustakaan yang terdiri dari data hukum primer berupa bahan yang mengikat yaitu undang-undang, data hukum sekunder atau bahan hukum yang menjelaskan bahan hukum primer yaitu buku atau jurnal ilmiah, serta bahan hukum tersier atau bahan non hukum seperti kamus atau ensiklopedia. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaturan hukum tentang Notaris Pengganti dalam memegang Protokol Notaris yang digantikannya diatur di dalam Pasal 32 Undang-undang Jabatan Notaris, dimana penunjukan Notaris Pengganti oleh Notaris diatur di dalam Pasal 25 ayat (3) Undang-undang jabatan Notaris dan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.01.HT.03.01 Tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan Perpindahan, dan Pemberhentian Notaris.
Alih Media Arsip Konvensional pada Arsip Vital BAN-PT Supriyanto, Iwan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.13841

Abstract

Penelitian ini berjudul “Alih Media Arsip Konvensional pada Arsip Vital BAN-PT”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya penyelamatan informasi arsip vital melalui alih media dari format konvensional ke digital. Menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pemilihan informan dilakukan melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya penyelamatan arsip vital di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yang berupa SK dan Sertifikat Akreditasi dari tahun 1998 hingga 2018, dilakukan melalui proses digitalisasi. Digitalisasi ini dikategorikan sebagai bentuk preservasi kuratif yang efektif dalam melindungi arsip vital dari kerusakan fisik dan memastikan kelestarian informasi yang terkandung di dalamnya. Arsip vital sering digunakan dan digandakan, sehingga rentan terhadap kerusakan dan kehilangan. Namun, terdapat beberapa kendala dalam proses digitalisasi, antara lain keterbatasan peralatan dan sumber daya manusia, serta kurangnya pengetahuan petugas tentang kearsipan. Meskipun demikian, upaya ini berhasil meningkatkan keamanan dan aksesibilitas arsip vital, memastikan bahwa informasi penting tetap terjaga dan dapat diakses dengan mudah oleh pengguna yang membutuhkan.