Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penggunaan Pestisida Nabati Ekstrak Campuran Daun Sirsak (Annona muricata Linn) dengan Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap Pencegahan dan Pemberantasan Hama Belalang pada Semai Jati (Tectona grandis L. f.): Use of Organic Pesticides Mixed Extract of Soursop (Annona muricata Linn) Leaves with Tobacco (Nicotiana tabacum L.) Leaves Against the Prevention and Eradication of Locust Pests on Teak (Tectona grandis L.f.) Seedlings Djatmiko, Rudi; Murniyati, Agustina; Noorhamsyah; Bulkis, Sofyan
Jurnal Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2443

Abstract

Keuntungan penggunaan pestisida nabati untuk mengendalikan hama pada tanaman adalah murah, mudah, ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak campuran daun Sirsak (Annona muricata L.), daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) dan deterjen sebagai pestisida nabati terhadap pencegahan dan pemberantasan hama belalang pada semai Jati (Tectona grandis L.f.) dan mengetahui tingkat kerusakan akibat serangan hama belalang pada semai Jati (T. grandis L.f.). Penelitian dilaksanakan di Persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Ada tiga perlakuan yaitu kontrol, pencegahan dan pemberantasan dengan empat konsentrasi ekstrak campuran daun Sirsak (A. muricata L.), daun Tembakau (N. tabacum L.) dan deterjen sebagai pestisida nabati yaitu 0 %; 0.5%; 1.0% dan 1.5%. Hasil penelitian menunjukan pertambahan konsentrasi ekstrak campuran pestisida nabati campuran daun Sirsak (A. muricata L.), daun Tembakau (N. tabacum L.) dan deterjen berbanding lurus dengan persentase kematian hama belalang. Adapun frekuensi semai jati yang terserang hama belalang dan intensitas serangan hama belalang menunjukkan sebaliknya.
Utilization of the DJI Phantom 3 Advance Quadcopter Type Drone Vehicle for Area Mapping of the Samarinda State Agricultural Polytechnic Campus Widyasasi, Dyah; Pramono, Dwi Agung; Hasanudin, Hasanudin; Aquastini, Dwinita; Malaysia, Emi; Djatmiko, Rudi
Jurnal Loupe Vol 20 No 01 (2024): June 2024
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v20i01.3029

Abstract

This research is motivated by the fact that currently remote sensing technology continues to develop, both in terms of data collection and processing. This is characterized by the existence of data collection techniques using unmanned aerial vehicles for aerial photo mapping. The advantage of using this technology is that it is effective and efficient both in terms of time and human resources for mapping in areas that are not too large. Another advantage is that it can produce clearer photos, because the plane's flying height is below 400 meters above ground level so that during the shooting process there is no cloud interference. The aim of this research is to create an aerial photo map at the Samarinda State Agricultural Polytechnic, validate objects in aerial photos and in the field, and provide information about the area, boundaries and topography of the Samarinda State Agricultural Polytechnic campus area. The implementation of activities and research objects is the Samarinda State Agricultural Polytechnic campus area. This research uses a small format aerial photo mapping method using a Quadcopter, making it easier to determine where to start taking off and landing. With a Quadcopter vehicle, grounding problems are no longer an obstacle. The research results showed that photography carried out with a Quadcopter at a height of 200 m above the ground produced an area of 28.17 Ha and a spatial resolution of 8.40 cm/pixel. The validation results in aerial photos and in the field using drones have a small difference between 0-4 cm with an average of 1.625 cm/photo. From the digitization results of campus objects, there are 30 objects on campus with a total area of 2.67 Ha. As for the topography results in the campus area, the highest point is 107.5 meters above sea level and the lowest point is 60 meters above sea level.
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Karet: Diversity of Lower Plant Species on the Rubber Stands Djatmiko, Rudi
Jurnal Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1008

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan bawah yang ada di bawah tegakan karet. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Inhutani I Batuampar Balikpapan selama sekitar empat bulan mulai dari Nopember 2021 hingga Februari 2022. Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan teknik sampling sistematik. Dalam pelaksanaan teknik sampling ini dilakukan dengan pembuatan petak-petak contoh/plot. Petak-petak contoh inI dibuat dengan memperhatikan kondisi keseluruhan populasi tempat penelitian sehingga peletakan dari petak-petak contoh yang dibuat harus tersebar pada seluruh areal penelitian. Hasil penelitian menemukan 16 jenis tanaman bawah yang termasuk ke dalam 12 famili. 16 jenis tanaman tersebut adalah Asytasia intrusa, Alocasia longiloba, Eupatorium odoratum L., Scleria puspurascons BENTH., Cyperus kyllingia, Mimosa pudica L., Imperata cylindrical (L.) BEAUV., Clidemia hirta (L.) D. DON., Melastoma malabatricum, Nephrolepis falcata (CAV.) C.CHR., Echinocloa colonum (L.) LINK., Centotheca lappacea (L.) DESV., Eleusine indica, Solanum toruum SWARTZ., Stachytarphcta gamaicensis, Costus specious. Sedangkan 12 famili adalah Acanthaceae, Araceae, Asteraceae, Cyperaceae, Fabaceae, Gramincae, Melastomataceae, Oleandraceae, Poaceae, Solanaceae, Verbenaceae, Zingiberaceae.
Persentase tumbuh dan laju pertumbuhan miselium jamur tiram coklat (Pleurotus cystidiosus l) pada media campuran jagung dan dedak dan media PDA Herawati, Elisa; Sadam, Muhamad; Kardika, Adelia Juli; Djatmiko, Rudi
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v6i2.9147

Abstract

Jamur tiram coklat (Pleurotus cystidiosus L) tudung buah berwarna coklat, teksturnya tebal, begizi tinggi, berkhasiat obat. Prospek yang baik untuk dikembangkan, namun ketersediaan bibit unggul susah didapatkan. Permasalahan dalam pembuatan biakan murni (F0) dengan media PDA adalah terkontaminasi dengan organisme lain. Penelitian ini membuat bibit biakan murni jamur P. cystidiosus L dengan media campuran jagung dan dedak dan dengan media PDA.  Tujuan penelitian ini untuk  mengetahui persentase tumbuh dan laju pertumbuhan miselium jamur P. cystidiosus L pada media campuran jagung dan dedak dan media PDA. Prosedur biakan murni (FO): penyiapan media, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, pengumpulan dan perhitungan data. Hasil penelitian: (1) Persentase  tumbuh miselium jamur P. cystidiosus L dengan  media campuran jagung dan dedak sebesar 100%, media PDA sebesar 60% (2) Laju pertumbuhan miselium jamur P. cystidiosus L pada media campuran jagung dan dedak lebih rendah dari media PDA, namun demikian fakta ini dapat menjadi petunjuk bahwa tahapan pembuatan bibit biakan murni (F0) dapat ditumbuhkan langsung pada  media biji-bijian seperti campuran jagung dan dedak tanpa melalui media PDA.