Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Pemikiran Tasawuf Indonesia dan Persia dalam Interpretasi Terhadap Ayat-Ayat Sufistik Tajik, Abol Fazl; Redi Irawan
Jurnal Keislaman Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Keislaman
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taruna Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54298/jk.v8i1.296

Abstract

This article discusses how the thoughts of Nusantara Sufis and Persian Sufis interpret the verses of the Qur'an that address themes of theoretical Sufism, particularly the innate nature of monotheism embedded in the human heart. To analyze this discussion, the author employs an analytical-descriptive method, leading to the conclusion that only Allah Swt is the true existence, and that any existence besides Allah cannot arise by itself. In Nusantara Sufi thought, the concept of wahdat al-wujud expresses the oneness of Allah, which does not contradict the manifestation of His names and attributes. Similarly, in the thought of Persian Sufis like Hasan Zadeh Amuli, God is absolute in His oneness and has no partners or comparisons; he asserts that the pinnacle of a Salik's journey is the monotheistic Shamadi.   Artikel ini membahas bagaimana pemikiran para Sufi Nusantara dan Sufi Persia dalam menginterpretasikan ayat-ayat al-Qur’an yang membahas tentang tema-tema tasawuf teoritis khususnya fitrah tauhid yang telah tertanam di dalam hati manusia. Untuk menganalisa pembahasan ini Penulis menggunakan metode analitis-deskriptif, yang Pada akhirnya penelitian ini mencapai kesimpulan bahwa hanya Allah Swt yang merupakan wujud yang hakiki dan wujud selain Allah tidak dapat terbentuk dengan sendirinya. Dalam pemikiran Sufi Nusantara konsep wahdat al-wujud adalah untuk menyatakan keesaan Allah yang tidak bertentangan dengan penampakan manifestasi nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Begitu juga dalam pemikiran Sufi Persia seperti Hasan Zadeh Amuli, Tuhan adalah mutlak dalam keesaan-Nya dan tidak ada sekutu atau perbandingan bagi-Nya, bahkan menurutnya puncak perjalanan seorang Salik Tauhid shamadi.
English English Irawan, Redi; Tajik, Abol Fazl
Farabi Vol 22 No 1 (2025): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v22i1.6388

Abstract

Penelitian ini mengkaji secara kritis hubungan antara ma'rifat al-nafs (pengetahuan tentang diri) dan ma'rifat Allah (pengetahuan tentang Tuhan) dalam pemikiran Hasan Zadeh Amuli, seorang pemikir Iran kontemporer yang memadukan tradisi filsafat Islam, irfan, dan tafsir Al-Qur'an. Berdasarkan hadis “man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu,” Amuli tidak hanya menjadikannya sebagai landasan spiritual, tetapi juga sebagai landasan ontologis yang menghubungkan struktur eksistensi manusia dengan manifestasi Ilahi. Melalui pendekatan hikmah ilahiyyah dan irfan teoritis, ia menjelaskan bahwa hakikat diri manusia merupakan cerminan Tuhan; dengan demikian, jalan menuju ma'rifatullah bukanlah melalui penyangkalan dunia, tetapi melalui penyaksian kedalaman eksistensi diri. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri argumen filosofis dan irfani yang digunakan oleh Amuli, khususnya konsep Insan kamil. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-hermeneutik dan analisis tekstual karya-karya Amuli, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ma'rifat al-nafs merupakan jalan epistemologis dan ontologis menuju Tuhan, sekaligus membuka cakrawala pemahaman baru dalam kajian irfan teoritis dan spiritualitas Islam kontemporer.