Indonesia secara geografis merupakan negara tropis yang terletak di garis khatulistiwa, sehingga menerima sinar matahari dengan intensitas tinggi dan konstan sepanjang hari. Tabir surya melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan efektivitasnya diukur melalui Sun Protecting Factor (SPF). Minimal Erythema Dose (MED) adalah interval waktu atau dosis terendah sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan eritema minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan proteksi tabir surya SPF 30, 50 dan 100 dengan melihat minimal erythema dose pada hewan coba setelah dilakukan paparan sinar UVB. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) sebagai hewan coba. Terdapat 4 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan dengan sampel setiap 1 kelompok adalah 7 sampel. Kelompok perlakuan dalam penelitian ini adalah kelompok tikus putih yang dioleskan dengan tabir surya dengan sun protecting factor 30, 50, dan 100 yang dipapar dengan sinar UVB, sedangkan kelompok kontrol pada penelitian ini adalah kelompok tikus putih tanpa dioleskan tabir surya yang dipapar sinar UVB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran waktu MED yang timbul dalam satuan menit. Hasil analisis ANOVA satu arah menunjukkan nilai signifikansi <0,05, yang menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara kelompok. Rata-rata waktu MED untuk kelompok kontrol adalah 13,57 menit, sedangkan untuk kelompok SPF 30, 50, dan 100 masing-masing adalah 341,29 menit, 560,43 menit, dan 702,14 menit. Dapat disimpulkan bahwa proteksi tabir surya SPF 30, SPF 50 dan SPF 100 berbanding lurus dengan waktu perlindungan, semakin tinggi nilai SPF tabir surya maka semakin tinggi waktu perlindungannya.