Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tatalaksana Anestesi Pada Pasien Dengan Severe Aortic Stenosis Dengan Tindakan Hemicolectomy Dextra Putu Diah Virayanti, Luh; Labobar, Otniel Adrians; Ryalino, Christopher; Agung Senapathi, Tjokorda Gede
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i1.56469

Abstract

Pada pasien dengan gangguan katup jantung yang akan dilakukan operasi non kardiak memiliki beberapa potensi masalah selama operasi, sehingga diperlukan pemeriksaan, persiapan dan tatalaksana yang baik. Pasien dengan severe aortic stenosismemiliki permasalahan fixed cardiac output yang berarti cardiac output sangat ditentukan oleh laju jantung. Pemilihan modalitas anestesi sangat penting dilakukan untuk menjaga respons simpatis sehingga tidak terjadi takikardia ataupun bradikardia pada pasien dengan severe aortic stenosis. Pemilihan teknik anestesi, termasuk penghindaran neuroaxial anesthesia, serta penggunaan epidural untuk analgesi dan pemantauan yang cermat terhadap tekanan intratorakal saat ekstubasi. Pada pasien ini dilakukan anestesi umum dengan Midazolam, remifentanyl TCI Mode Minto target effect 3 – 4 mcg/ml, Rocuronium 30 mg IV, dan pemeliharaan dengan udara: O2: sevoflurane. Pemasangan epidural setinggi L2-L3, target tip T10, kateter masuk 6 cm di dalam ruang epidural, target dermatom T6-T10, target viscerotom T6-L2. Dilanjutkan dengan pemberian regimen Bupivacaine 0,0625% plain 10 ml sebagai agen analgesia. Selain itu dilakukan pemasangan akses vena sentral untuk mengetahui volume vena sentral, akses obat dan nutrisi parenteral paska operasi. Durante pasien stabil, dan dilakukan ekstubasi paska operasi dengan agen reversal berupa neostigmine dan sulfas atropine. Pasien dirawat diruang intensif paska operasi selama 2 hari.