Tingkat kematian akibat penyakit yang dipicu oleh hiperkolesterolemia terus mengalami peningkatan. Bawang putih (Allium sativum), sebagai tanaman herbal, mengandung senyawa yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol, seperti diallyl disulfide yang dalam bentuk teroksidasi dikenal sebagai allicin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi bawang putih terhadap penurunan kadar kolesterol pada mencit yang diberikan diet tinggi kolesterol. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain Pre and Post Test Control Group Design. Subjek penelitian terdiri dari 18 ekor mencit Swiss yang awalnya diberikan diet standar serta minyak Virgin Coconut Oil (VCO) sebanyak 0,5 ml selama satu minggu. Selanjutnya, mencit dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing terdiri dari enam ekor. Kelompok K mendapatkan diet standar dengan tambahan diet rendah kolesterol, kelompok P1 menerima diet standar, diet rendah kolesterol, serta 6 mg bawang putih selama satu bulan, sedangkan kelompok P2 diberikan diet standar, diet rendah kolesterol, serta 12 mg bawang putih selama empat minggu. Pengambilan sampel darah dan pengukuran kadar kolesterol dilakukan setelah perlakuan, kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Paired-Samples T Test. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam ketiga kelompok, yaitu kelompok K (p=0,048), kelompok P1 (p=0,030), dan kelompok P2 (p=0,026), dengan nilai p<0,05, menandakan perbedaan yang bermakna secara statistik. Bawang putih (Allium sativum) terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol mencit yang diberikan diet tinggi kolesterol. Dosis 12 mg menunjukkan efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dosis 6 mg dalam menurunkan kadar kolesterol.