Putra, Henry
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mencari Kecukupan Dalam Dunia Yang Materialistis: Analis Teologis Terhadap Konsep Kecukupan Dalam Surat Ibrani Putra, Henry
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 4 No. 2 (2025): MARET
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/7cjr6021

Abstract

This study aims to examine the concept of sufficiency in the Letter to the Hebrews and its relevance in facing the challenges of materialism in the modern era. The method used is a qualitative approach with theological analysis, including a literature study of the Bible text (especially Hebrews 13:5-6), theological commentaries, and related literature. The results of the study indicate that true sufficiency in the perspective of the Letter to the Hebrews is centered on faith and dependence on God, not on material wealth. This teaching offers a solution for spiritual life amidst the pressures of a consumer culture by emphasizing satisfaction in Christ, a simple lifestyle, and hope in God's promises. The practical implications include the role of the church in teaching the principle of biblical sufficiency through teaching, congregational development, and programs that encourage a life of sharing and gratitude. In conclusion, this study confirms that Christian faith is a solid foundation for finding true sufficiency, while providing strategic recommendations for the church and individuals in implementing these values ??in a materialistic world.
Tetaplah Berdoa Analisis Teologis dan Praktis dari 1 Tesalonika 5 :17 dalam Kehidupan Berjemaat putra, henry
Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 4 No. 1: Mei 2025
Publisher : PT. Bangun Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis konteks dan implikasi teologis dari 1 Tesalonika 5:17, "Tetaplah berdoa," dalam kehidupan jemaat Tesalonika dan relevansinya bagi gereja masa kini. Surat 1 Tesalonika, ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 50 Masehi, ditujukan kepada jemaat muda yang menghadapi penganiayaan dan kebingungan tentang kedatangan Kristus yang kedua. Ayat ini menekankan pentingnya doa yang terus-menerus sebagai komunikasi konstan dengan Tuhan, bukan sekadar ritual sesekali, melainkan gaya hidup yang mencerminkan ketergantungan mutlak pada Allah. Konteks historis menunjukkan bahwa jemaat Tesalonika, yang baru bertobat dari penyembahan berhala, membutuhkan penguatan iman di tengah tekanan sosial dan spiritual. Paulus mendorong mereka untuk mempraktikkan doa dalam segala situasi, disertai dengan ucapan syukur (1 Tesalonika 5:18), sebagai sarana menghadapi tantangan dan memelihara persekutuan dengan Tuhan. Penelitian ini juga mengkaji aplikasi praktis doa dalam kehidupan gereja modern, termasuk perannya dalam penguatan iman, kesatuan jemaat, pelayanan, pengambilan keputusan, dan peperangan rohani. Tantangan seperti gaya hidup sibuk dan individualisme diatasi melalui pengajaran Alkitabiah, pembudayaan doa bersama, serta pemanfaatan teknologi untuk memperluas praktik doa. Dampak doa yang konsisten terlihat dalam pertumbuhan rohani jemaat, kepekaan terhadap kehendak Tuhan, dan kesaksian hidup yang transformatif. Kesimpulannya, 1 Tesalonika 5:17 menegaskan doa sebagai inti kehidupan Kristen yang dinamis, relevan bagi gereja dalam segala zaman untuk tetap terhubung dengan sumber kuasa Ilahi.
Nyanyian Baru Bagi Tuhan: Ekspresi Komitmen dan Pengalaman Baru dengan Allah Putra, Henry
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/x3b8tg76

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi peran nyanyian dalam kehidupan orang Kristen sebagai bentuk ekspresi komitmen dan pengalaman baru dengan Allah. Nyanyian tidak hanya dipandang sebagai hiburan atau tradisi, tetapi sebagai sarana yang kuat untuk mengungkapkan iman, emosi, dan pemahaman teologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana nyanyian baru muncul sebagai respons terhadap pengalaman spiritual yang mendalam dan perubahan dalam pemahaman akan Allah. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode kualitatif. Pendekatan yang dipakai meliputi studi literatur, wawancara, dan observasi. Ketiga pendekatan ini dipilih untuk memperoleh data yang komprehensif mengenai peran nyanyian dalam kehidupan orang Kristen sebagai bentuk ekspresi komitmen dan pengalaman rohani. Hasil penelitian dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan fungsi nyanyian baru dalam kehidupan orang Kristen. Penelitian ini juga dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya nyanyian baru, serta dampaknya terhadap pertumbuhan rohani individu dan komunitas. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan teologi musik dan praktik penyembahan yang lebih relevan dan kontekstual.