Abstract. Implementing the disability model offers a new paradigm for pastoral ministry to individuals with disabilities within congregations. This study employs a qualitative approach by accurately detailing facts related to the phenomenon under investigation. The study’s results indicate that the disability model is a theoretical framework for understanding and addressing disability in pastoral ministry. The practices of the GKJW (Greja Kristen Jawi Wetan) implicitly incorporate the principles of a new friendship approach—known in Javanese as paseduluran (brotherhood)—and kinship in developing pastoral services for individuals with disabilities. Disability pastoral care is further conceptualized as both a physical and social space, facilitating communion and fostering the creation of meaning within pastoral relationships. This approach embodies forming a new community that includes the pastor, individuals with disabilities, and their families. It simultaneously becomes a space for holistic growth and the flourishing of the congregation as an integrated community.Abstrak. Implementasi model disabilitas dapat memberikan paradigma baru dalam pelayanan pastoral disabilitas di jemaat. Untuk menemukan problematika yang dimaksud, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menyusun deskripsi secara akurat mengenai fakta terkait fenomena yang diselidiki. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini antara lain: bahwa model disabilitas dapat menjadi kerangka teoritis dalam memahami dan melayani disabilitas. Secara tidak langsung GKJW mempraktikan pendekatan new friendship (Jawa: paseduluran = persaudaraan) dan kekeluargaan dalam mengembangkan pelayanan pastoral disabilitas. Pelayanan pastoral disabilitas juga dipahami sebagai ruang fisik dan ruang sosial, sebagai wahana persekutuan memproduksi makna hidup bagi relasi pastoral yang ada. Pastoral disabilitas merupakan perwujudan dari komunitas baru antara “pastor” dan disabilitas (dan keluarga disabilitas) yang dilayani dan sekaligus ruang bagi tumbuhnya komunitas sebagai pribadi yang utuh.