Hipertensi merupakan kondisi patologis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistemik secara persisten dengan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih tinggi dan tekanan diastolik mencapai 90 mmHg yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu cara untuk mengontrol hipertensi adalah dengan cara melakukan aktivitas fisik, aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka dan memerlukan pengeluaran energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengidentifikasi Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lanisa Hipertensi Di RW 003 Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman Kabupaten Bandung Barat Tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel terdiri dari 66 responden pengambilan sampel secara total sampling. Intsrumen yang digunakan adalah kuisioner aktivitas fisik (GPAQ). Pada penelitian ini menggunakan uji chi square untuk menguji hubungan atau asosiasi antara dua variabel. Pada penelitian ini didapatkan hasil Sebagian besar responden, yaitu 43 lansia (65,1%) memiliki aktivitas fisik sedang dengan sebagian besar responden 36 lansia (56,1%) memiliki tekanan darah terkontrol. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di RW 003 wilayah kerja Puskesmas Pataruman Kabupaten Bandung Barat tahun 2025, dengan p-value sebesar <0,001. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di RW 003 wilayah kerja Puskesmas Pataruman Kabupaten Bandung Barat tahun 2025