The Dayak Bakati in Lamolda Village, Lumar District, Bengkayang Regency, still uses the animals around it. The use of animals by the community in Lamolda Village has diversity, in addition to meeting consumption needs, animals also used for traditional rituals, mystical, medicinal, artistic, game and animals used for hunting. This study aims to record the species of animals that are used and examine the use of animals by the Dayak Bakati community (emic) and to study based on scientific knowledge by the Dayak Bakati community in Lamolda Village, Lumar District, Bengkayang Regency (ethics). Data collection was done by interview method and (observation) direct observation in the field. Interviews were conducted on respondents who were selected using the snowball sampling technique with the key respondents being the village head who appointed customary leaders, Temanggung, hunters, mothers, parents, and the community who were considered to know and have knowledge about the use of animal species. The results obtained 54 species of animals from 47 families used by the Dayak Bakati community in Lamolda Village. The Dayak Bakati community utilize 54 species of animals for their daily needs, most of these animals are still wild (94.45%), but there are 3 species that have been domesticated/raised, namely dogs, native chickens and domesticated pigs.Keywords: Animals, Dayak bakati, Utilization.AbstrakSuku Dayak Bakati berada di Desa Lamolda Kecamatan Lumar Kabupaten Bengkayang, masih memanfaatkan satwa yang ada di sekitarnya. Pemanfaatan satwa oleh masyarakat di Desa Lamolda memiliki keragaman, selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, satwa juga dimanfaatkan untuk ritual adat, mistis, pengobatan, kesenian, satwa buruan dan satwa yang digunakan untuk berburu. Penelitian ini bertujuan untuk mendata jenis-jenis satwa yang dimanfaatkan dan mengkaji pemanfaatan satwa oleh masyarakat Dayak Bakati (emik) serta mengkaji berdasarkan pengetahuan ilmiah oleh masyarakat Dayak Bakati di Desa Lamolda Kecamatan Lumar Kabupaten Bengkayang (etik). Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan (observasi) pengamatan langsung di lapangan. Wawancara dilakukan terhadap responden yang dipilih menggunakan teknik snowball sampling dengan responden kunci adalah kepala desa yang menunjuk ketua adat, temenggung, pemburu, ibu-ibu, orang tua, serta masyarakat yang dianggap mengetahui dan memiliki pengetahuan mengenai pemanfaatan jenis satwa. Hasil penelitian diperoleh 54 jenis satwa dari 47 famili yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak Bakati di Desa Lamolda. Masyarakat Dayak Bakati memanfaatkan 54 jenis satwa untuk kebutuhan sehari-hari, sebagian besar satwa tersebut masih liar (94,45%), namun ada 3 jenis yang sudah didomestikasi/dipelihara yaitu anjing, ayam kampung dan babi ternak. Kata kunci: Satwa, Dayak Bakati, Pemanfaatan