PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan pemeliharaan gedung pusat perbelanjaan. Untuk penerapan K3 di PT. XYZ belum berjalan dengan efektif dikarenakan masih banyak pekerja yang melepas Alat Pelindung Diri (APD) dan kurangnya kesadaran akan bahaya yang terjadi akibat dari alat kerja. Metode yang digunakan adalah metode HIRADC Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control adalah sebuah metode untuk mengidentifikasi bahaya, mengukur, dan mengevaluasi risiko yang muncul dari sebuah bahaya yang dapat terjadi dalam aktifitas rutin ataupun non rutin dalam sebuah pekerjaan di perusahaan, selanjutnya dapat dilakukan penilaian risiko dari bahaya yang sudah teridentifikasi. Hasil dari penilaian risiko tersebut berguna untuk membuat program pengendalian risiko dengan memperhatikan hirarki pengendalian risiko.Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi pengendalian risiko pada pekerjaan atau perbaikan yang sedang berlangsung pada area pusat perbelanjaan PT. XYZ. Pertama adalah pengendalian risiko penggunaan APD dimana perusahaan wajib untuk menyediakan alat pelindung diri yang dapat digunakan oleh pekerja, kedua pengendalian risiko administratif digunakan untuk memberikan peringatan dan memberikan hukuman tegas untuk memberikan efek jera. Terkahir pengendalian risiko subtitusi yaitu mengganti alat kerja yang sudah rusak dengan harapan dapat mengurangi terjadinya tersengat aliran listrik yang berasal dari alat kerja.Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat 10 pekerjaan atau perbaikan yang sedang berlangsung di area pusat perbelanjaan PT. XYZ. Teridentifikasi 36 potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Penilaian risiko yang dilakukan menghasilkan 3 kategori yaitu sangat ringa, ringan, sedang. Kategori sangat ringan memikiki 14 penilaian, kategori ringan dengan 14 penilaian, sedangkan kategori sedang hanya memilkiki 8 penilaian. Pengendalian risiko menghasilkan rekomendasi pengendalian risiko yang terdiri dari 3 hirarki pengendalian risiko yaitu rekomendasi pengendalian risiko menggunakan APD dengan 31 upaya, pengendalian risiko administratif dengan 27 upaya, dan pengendalian risiko subtitusi dengan 4 upaya rekomendasi pengendalian.