Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pojok remaja sehat untuk kesehatan reproduksi perempuan Patemah, Patemah; Rufaindah, Ervin; Windyaningrum, Sabatina
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.28923

Abstract

Abstrak Indikator keberhasilan kesehatan suatu negara dalam menyejahterakan masyarakat salah satunya bisa dilihat dari kesehatan reproduksi perempuan yang di mulai sejak remaja. Study pendahuluan di SMK NU Sunan Ampel di wilayah kerja Puskesmas Poncokusumo pada remaja perempuan belum pernah mendapatkan pengetahuan dari tenaga Kesehatan untuk perawatan alat reproduksi perempuan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan tentang perawatan alat reproduksi perempuan. Metode pengabdian masyarakat diawali dengan kegiatan pendataan peserta, koordinasi dengan mitra, pemberian penyuluhan dan dilanjutkan pelatihan. Hasil kegiatan dilaksanakan hari Kamis tanggal 15 Agustus 2024 dengan peserta 44 siswa. Peserta sebelum pelatihan dengan kategori pengetahuan cukup baik yaitu 95%  dan kategori baik 0%, dan setelah pelatihan dengan pengetahuan kategori baik yaitu 93% dan yang cukup baik 7%. Kesimpulan yaitu adanya peningkatan pengetahuan perawatan organ reproduksi perempuan dan disarankan siswa aktif untuk mengikuti kegiatan pojok remaja sehat.   Kata kunci: remaja perempuan; kesehatan; reproduksi. Abstract One indicator of a country's health success in improving the welfare of society can be seen from women's reproductive health which begins since adolescence. A preliminary study at SMK NU Sunan Ampel in the Poncokusumo Health Center working area in adolescent girls had never received knowledge from health workers for the care of women's reproductive organs. The purpose of this community service is to increase knowledge about the care of women's reproductive organs. The community service method begins with participant data collection activities, coordination with partners, providing counseling and continued training. The results of the activity were carried out on Thursday, August 15, 2024 with 44 students. Participants before the training with a fairly good knowledge category were 95% and a good category of 0%, and after the training with a good knowledge category of 93% and a fairly good 7%. The conclusion is that there is an increase in knowledge of women's reproductive organ care and it is recommended that students actively participate in healthy youth corner activities. Keywords: adolescent girls; health; reproduction.
EFEK PROTEKTIF PROBIOTIK KEFIR PADA ORGAN REPRODUKSI HEWAN COBA Windyaningrum, Sabatina
Media Husada Journal of Midwifery Science Vol. 3 No. 1 (2025): Januari
Publisher : LPPM Widyagama Husada Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjms.v3i1.22

Abstract

Kefir merupakan produk probiotik yang berasal dari fermentasi susu kambing atau susu sapi. Fermentasi kefir menggunakan kefir grains yang memiliki komposisi mikrobiologi kompleks, meliputi bakteri asam laktat, ragi (yeast), dan fungi. Kefir memiliki kandungan yang unik, yaitu kefiran yang merupakan jenis eksopolisakarida potensial pada kefir grains memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Selain sebagai antioksidan poten, manfaat kefir juga sebagai agen antimutagenik, antitumor, antiinflamasi, radical scavenging, dan agen pereduksi stres oksidatif. Banyak sekali khasiat kefir bagi kesehatan, tetapi belum banyak yang menguji efek kefir pada organ reproduksi. Oleh karena itu, pada tinjauan literatur ini akan memaparkan beberapa hasil penelitian mengenai efek protektif kefir sebagai probiotik dan agen antioksidan pada organ reproduksi hewan coba betina dan jantan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan penelurusan data sekunder. Data yang diambil pada tinjauan literatur kali ini berasal dari hasil penelitian eksperimental pada hewan coba. Sumber data didapatkan dari publikasi jurnal dengan kriteria true experimental, open access berbahasa Inggris yang terindeks Google Scholar dengan rentang waktu 2014-2024, jenis kefir yang digunakan dalam penelitian adalah yang berbahan susu, dan efek proteksi kefir yang diteliti terhadap organ reproduksi hewan coba baik jantan maupun betina. Studi literatur menunjukkan efek protektif kefir pada organ reproduksi ovarium, uterus, testis, dan karakteristik air mani hewan coba.
The Relationship Between Long-Term Usage Of Hormonal Contraception And Sexual Dysfunction And Quality Of Women's Sexual Life Windyaningrum, Sabatina; K.W.M. Justus, Dwi Murwani K.W.M. Justus; Rahmawati, Wenny Rahmawati
Media Husada Journal of Midwifery Science Vol. 3 No. 2 (2025): Juli
Publisher : LPPM Widyagama Husada Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjms.v3i2.27

Abstract

Long-term use of hormonal contraception is suspected to have side effects, decreasing women's libido,thus affecting their sexual function and quality. Experts call this sexual dysfunction. This study aims todetermine the relationship between long-term use of hormonal contraception and sexual dysfunction andthe quality of women's sexual lives at TPMB Mudjiasri. The study was conducted from August toNovember 2024. The research method used an analytical observational approach with a cross-sectionalapproach. A sample of 30 people was drawn using total sampling that met the inclusion and exclusioncriteria. Statistical tests used univariate and bivariate Spearman Rank analysis. The results showed that12 respondents (40%) had used hormonal contraception for 3-6 years, 10 people (33.3%) had used it formore than 6 years up to 9 years, and 8 people (26.7%) had used hormonal contraception for more than9 years. Furthermore, of the 30 respondents, 93.3% (28 people) experienced sexual dysfunction and 6.7%(2 people) did not experience sexual dysfunction. In addition, 83.3% (25 people) had an unsatisfactoryquality of sexual life and 16.7% (5 people) had a satisfactory quality of sexual life. The correlation testusing Spearman Rank obtained a p-value of 0.112 in the relationship between the duration of hormonalcontraceptive use and sexual dysfunction, which means there is no relationship between the twovariables. In addition, no significant relationship was found between the duration of hormonalcontraceptive use and the quality of women's sexual life with a p-value of 0.416. The duration of hormonalcontraceptive use does not directly affect the state of sexual dysfunction and the quality of a woman'ssexual life. In addition, the causes of sexual dysfunction experienced by acceptors can be influenced byseveral factors, including age, occupation, knowledge, social environment, and communication, whichstill require further in-depth research. The conclusion of this study is that there is no relationship betweenthe duration of hormonal contraceptive use and sexual dysfunction and the quality of women's sexual life.