Sofiyawati, Nina
Program Studi Kajian Budaya Dan Media, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN GAYA HIAS SINGABARONG DAN PAKSI NAGA LIMAN DALAM ESTETIKA HIBRIDITAS KERETA KESULTANAN CIREBON Nina Sofiyawati
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.6

Abstract

Kereta kencana singabarong dan paksi naga liman merupakan hasil dari produksi kebudayaan yang dibuat oleh individu/ sekelompok masyarakat sebagai refleksi dari adanya gagasan dan tindakan yang dihasilkan di tempat dan periode tertentu. Perupaannya dalam bentuk makhluk hybriditas ini merefleksikan lingkungan kosmos dan simbol akulturasi budaya yang menghiasi perkembangan kebudayaan dan seni hias di wilayah cirebon. Sebagai karya seni yang memiliki asal usul mirip termasuk dalam hal ini adanya kesinambungan tradisi seni hias yang serupa, namun nyatanya kedua kereta kencana ini justru menampilkan perbedaan dalam hal eskpresi gaya ragam hiasnya. Sehingga penelitian ini sendiri erat kaitannya dengan melihat gejala peristiwa, kondisi, maupun situasi dalam periodisasi ketika karya seni itu diproduksi. Tujuan dari penelitian ini tak lain untuk mengetahui elemen bentuk apa saja yang berubah dan yang menjadi kekhasan dalam menampilkan ekspresi gaya di antara kedua visualisasi kereta tersebut, serta mengetahui motivasi, spirit, dan tren yang melatarbelakanginya. Dengan memahami latar belakang masalah serta tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka peneliti menerapkan metode mixed methods sequential exploratory dengan pendekatan teori estetika morfologi dan kebudayaan sebagai pendukungnya yang berguna untuk memecahkan permasalahan tersebut dan menghasilkan data yang lebih akurat. Hasilnya diperoleh temuan berupa, karya seninya bersifat feodal, kedua kereta kencana paksi naga liman cenderung memiliki pengaruh gaya Hindu sedangkan singabarong didominasi oleh pengaruh China, ketiga spirit, jaman, dan trend dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi serta pengaruh gaya kepemimpinan sultan dalam konsep Tri-Tangtu dan keempat perupaannya banyak dipengaruhi unsur dan atribut-atribut wayang.
Relasi Keintiman pada Media Luar Ruang sebagai Komoditas Masyarakat Tontonan Nina Sofiyawati
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 22 No. 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.002 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.22.2.96-106

Abstract

Penelitian ini membahas fenomena ruang konsumsi, dalam hal ini media luar ruang yang biasanya menjadi media untuk mengiklankan produk dan jasa, informasi event, iklan layanan masyarakat, maupun kepentingan kampanye politik, kini dimanfaatkan untuk membangun relasi keintiman seseorang dan menampilkannya kepada public. Salah satunya yang marak terjadi di Indonesia yakni menampilkan bentuk-bentuk keintiman melalui ucapan ulang tahun pada media billboard, baliho, dan media luar ruang lainnya yang ditujukan kepada pasangan maupun sahabat. Bentuk penelitian ini berupa pendekatan studi kasus dengan tiga korpus utama yang diteliti, yakni relasi keintiman yang dibangun dan ditampilkan melalui ucapan ulang tahun pada media luar ruang yang ditujukan untuk Delta Hesti, Arvy Rizaldy, dan Felicitas Noventa Adelia Putri. Adapun pendekatan teorinya menggunakan konsep spectacle yang digagas oleh Guy Debord (2002). Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya perubahan jaman, perkembangan teknologi dan media (dalam hal ini media luar ruang) menjadi tempat dan cara baru bagi masyarakat dalam memenuhi serta memunculkan bentuk-bentuk keintimannya, salah satunya dengan sewa pemasangan media luar ruang untuk memberi hadiah spesial berupa ucapan ulang tahun. Asumsi-asumsi ideal yang ditampilkan membawa masyarakat tontonan pada gambaran ideal tentang bagaimana bentuk hubungan dengan pasangan atau sahabat yang ideal dipertontonkan dengan cara berbeda, yang sekaligus merupakan ajang pamer status sosial dan membuat seseorang merasa bahwa sesungguhnya kesejatian hidup didapat ketika menjadi pusat perhatian.
PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL PENGGUNAAN TEETHER ALAMI UNTUK BAYI BERUSIA 6-8 BULAN (STUDI KASUS DI KELURAHAN DRAJAT KOTA CIREBON) Chintia Mega Kusuma; Nina Sofiyawati; Galih Mandala Putra; Yuni Awalaturrohmah Solihah
Jurnal Grafis Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Grafis Volume 1, Nomor 2
Publisher : Universitas Catur Insan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memberikan teether karet adalah pilihan sebagian besar ibu sebagai solusi instan pada saat bayi mulai tumbuh gigi pertamanya sekitar usia 6-8 bulan, namun ternyata terdapat bahaya yang mengintai dalam penggunaan teether karet. Pada hasil kuesioner 41 responden dari 50 responden, menjawab memberikan teether karet untuk bayi yang baru tumbuh gigi pertamannya. Teether karet akan berbahaya jika tidak rajin dicuci, sehingga akan menyababkan infeksi mulut atau sariawan hingga diare atau infeksi cerna. Karena itu beralih menggunakan teether alami adalah solusi tepat karena penggunaan teether alami lebih aman dan juga dapat menambah nutrisi pada bayi.Oleh karena itu perlu dibuat sebuah perancangan yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Perancangan yang dibuat adalah “Perancangan Media kampanye Sosial Penggunaan Teether Alami Untuk Bayi Berusia 6-8 Bulan (Studi Kasus Di Kelurahan Drajat Kota Cirebon). Metode yang digunakan penulis adalah metode kualitatif, dalam data primer penulis melakukan wawancara tidak langsung dengan seorang dokter melalui aplikasi SehatQ serta melakukan wawancara kepada orangtua bayi dan ketua rw harapan mulya 03, guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Strategi komunikasi serta konsep visual yang digunakan dalam perancangan kampanye sosial ini adalah informative, persuaisf, reminding yaitu memberikan informasi tentang teether alami dan mengajak orangtua atau wali bayi agar terbiasa membuat teether alami. Konsep visual sangat memerhatikan visual utama, layout, tipografi dan warna, software yang digunakan adalah berupa corel draw, 3d max dan power point. Dilakukannya hal ini bertujuan mengedukasi orangtua atau wali bayi mengenai pemberian teether yang tepat yaitu penggunaan teether alami untuk bayi yang baru tumbuh gigi pertamanya, melalui kampanye sosial dengan media utama berupa event dalam bentuk workshop, serta media pendukung kampanye seperti poster, x-banner, video commercial dan maket.
Perancangan Rebranding Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) Farida Aziddudin AL-Wafi; Nina Sofiyawati; Suhadi Parman
Jurnal Grafis Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Grafis Volume 1, Nomor 1
Publisher : Universitas Catur Insan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Farida CT-21 merupakan sebuah perusahaan rumahan yang masih termasuk UKM, perusahaan tersebut merupakan toko yang berfokus pada produksi kue kering, perusahaan ini telah memiliki izin resmi seperti P-IRT maupun HALAL, tetapi dalam melakukan pengajuan hak mereknya tertolak dikarenakan ada kesamaan pada nama perusahaan selain itu perusahaan tersebut juga tidak konsisten dalam penerapan medianya salah satunya seperti pada kemasannya. Metodologi dalam perancangan ini adalah penelitian kualitatif, dengan data yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi serta konsep-konsep dan dilanjutkan dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman, dan dalam melakukan pemecahan masalah tersebut dilakukannya metode Matriks SWOT sehingga langkah strategis untuk pemecahan masalah dapat diatasi dengan efektif. Berdasarkan dari hasil analisis ini menunjukan bahwa dibutuhkannya sebuah revolutionary re-branding pada perusahaan Farida CT-21 yang merupakan perubahan secara besar-besaran dan total, biasanya ciri khas dari revolutionary rebranding adalah sampai ke tahap perubahan nama
Mati Perlahan Idol/Artis dalam Cengkeraman Kapitalis Korea Selatan Sofiyawati, Nina
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 25 No. 2 (2025): JULY 2025
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.25.2.97-106

Abstract

Fenomena Hallyu (Korean Wave) yang semakin masif dalam arus globalisasi bukan sekedar kebetulan, melainkan hasil perencanaan matang dari dukungan pemerintah, pihak swasta serta idol/artis dalam membangun citra positif Korea Selatan melalui industri budaya Pop-nya. Namun, di balik gemerlap popularitasnya, pemberitaan media tentang kerasnya industri hiburan Korea Selatan membuat penelitian ini menaruh perhatian khusus terhadap cara kapitalis beroperasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan studi literatur sebagai data primernya. Adapun teori yang digunakan ialah teori ideologi dan Aparatus Negara dari Louis Althusser. Melalui concept of the problematic dan pembacaan simptomatik dalam membaca gejala sebuah teks ‘bermasalah’ yang hanya didapat dalam keheningan/silences, celah/gaps, maupun ketidakhadiran teks/absences, penelitian ini mengungkap sisi permasalahan yang ‘lebih dipertanyakan’ dari praktik kapitalisme dalam industri hiburan Korea Selatan khususnya dampaknya terhadap idol/artisnya sebagai ‘kaum buruh’. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa idol/artis justru menjadi korban paling dirugikan. Kapitalis tidak hanya mereproduksi keterampilan/pengetahuan para idol/artisnya sebelum didebutkan, melainkan mereproduksi ketundukan melalui Aparatus Represif Negara dan Aparatus Ideologi Negara. Ideologi kapitalisme yang tersembunyi menciptakan alienasi, membuat idol/artis tidak menikmati hasil kerjanya. Tekanan, ketidakadilan, dan persaingan ketat sejak masa trainee menyebabkan kelelahan fisik dan mental, cedera, stres, hingga bunuh diri.