Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MANUSIA DALAM ERA NEOLIBERAL: PERSPEKTIF BYUNG-CHUL HAN TENTANG KRISIS IDENTITAS Haryanto, Toat; Abdul Malik, Nida Husna
HIKMAH : Jurnal Dakwah Dan Sosial Volume 5, No.1, Maret 2025
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.v5i1.6254

Abstract

This research focuses on the impact of neoliberalism on individual identity, using Byung-Chul Han’s perspective as the analytical framework. Neoliberalism, with its emphasis on competition, productivity, and personal success, has created individuals who feel alienated and have lost their authentic identity. The research methodology employed is a qualitative approach with a case study design, involving in-depth interviews, observations, and document analysis. The results indicate that individuals in neoliberal societies feel trapped by the constant demand to succeed, ultimately leading to feelings of alienation and identity crisis. However, some individuals try to find alternatives to cope with this crisis through self-reflection and the search for deeper meaning in life. This study contributes to enhancing understanding of the social and psychological impacts of neoliberalism on individuals and opens up further discussion on how individuals can reshape their identities within a pressure-filled social system. Latar belakang penelitian ini berfokus pada dampak neoliberalisme terhadap identitas individu, dengan menggunakan perspektif pemikiran Byung-Chul Han sebagai kerangka analisis. Neoliberalisme, dengan penekanannya pada kompetisi, produktivitas, dan kesuksesan pribadi, telah menciptakan individu-individu yang teralienasi dan kehilangan identitas otentik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, yang melibatkan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dalam masyarakat neoliberal merasa terperangkap dalam tuntutan untuk selalu berprestasi, yang pada akhirnya menyebabkan perasaan terasing dan krisis identitas. Meski demikian, sebagian individu berusaha mencari alternatif untuk mengatasi krisis ini melalui refleksi diri dan pencarian makna hidup. Penelitian ini memberikan kontribusi dengan menambah pemahaman tentang dampak sosial dan psikologis neoliberalisme terhadap individu, serta membuka ruang untuk diskusi lebih lanjut mengenai cara-cara individu dapat membentuk kembali identitas mereka dalam sistem sosial yang menekan.