Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) telah membawa transformasi signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk di perguruan tinggi. Namun, pemanfaatannya oleh mahasiswa sering kali belum terkendali dan belum didukung oleh literasi digital yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penggunaan AI oleh mahasiswa, peran dosen dalam pengawasan, serta merumuskan strategi peningkatan literasi digital yang relevan dengan konteks lokal. Menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap mahasiswa dan dosen, Focus Group Discussion (FGD), serta studi dokumen di Universitas Al Washliyah Darussalam Banda Aceh, penelitian ini mengungkap bahwa meskipun mahasiswa aktif menggunakan AI seperti Gamma dan ChatGPT, tingkat pemahaman etis dan kritis terhadap teknologi masih rendah. Dosen cenderung belum memiliki panduan baku dalam mengawasi penggunaan AI, sehingga diperlukan intervensi sistematis. Temuan penelitian menghasilkan sejumlah strategi peningkatan literasi digital, antara lain pelatihan berkelanjutan, integrasi etika digital dalam kurikulum, penyusunan panduan penggunaan AI, serta penguatan peran dosen sebagai fasilitator. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi institusi pendidikan dalam menyusun kebijakan pembelajaran yang adaptif, bertanggung jawab, dan berbasis teknologi.