Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Innovation Strategy Based on Shiwam Satyam Sundharam to Increase Competitive Advantage in Wood Crafts in Gianyar Regency Arsha, I Made Risma M; Mahayasa, I Gede Aryana; Puja, I Made Suasti
Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : PT Mattawang Mediatama Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.daengku3764

Abstract

Balinese handicraft products are synonymous with soul and art based on local wisdom values that become local knowledge and local skills as a form of originality that is not owned by other regions so that it will be easier for companies to achieve sustainable competitive advantage (Ife, 2002; Mardatillah et al., 2020). Wood handicraft SMEs in Bali Province are known to have a high artistic spirit, creativity and innovation and have their own characteristics or uniqueness. The artistic spirit is passed down from generation to generation and is an integral part of the daily activities of the craftsmen. This research uses quantitative research methods, which are based on the positivism paradigm. The analysis continued at the quantitative analysis stage based on multivariate analysis using structural equation modeling (SEM) based on Partial Least Square (PLS). Problems in the competitive advantage of wood handicraft SMIs in Bali can be seen from their low production value when compared to other existing industries. Bali as a craft center is certainly a large market for consumers both at home and abroad. This of course makes wood handicraft SMIs require a competitive advantage that can be highlighted and become a differentiator with other similar industrial products. This research was conducted on wood handicraft SMIs in Gianyar Regency. This is done because Gianyar is famous for its many wood craftsmen who have a high artistic spirit and creativity. The population of this study was all wood handicraft SMIs in Gianyar Regency which amounted to 476 businesses.
BUILDING ORGANIZATIONAL COMMITMENT: HOW ORGANIZATIONAL CULTURE SHAPES WORK-LIFE BALANCE AND ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR? Rihayana, I Gede; Suardhika, I Nengah; Arsha, I Made Risma M; Suarthana, Jimmy Harry Putu
EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan) Vol 9 No 1 (2025): March
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya(STIESIA) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24034/j25485024.y2025.v9.i1.6872

Abstract

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan organisasi keuangan mikro di Indonesia yang dikelola secara eksklusif oleh desa-desa adat di Bali. LPD mengharuskan karyawannya untuk menunjukkan perilaku peran ekstra yang diidentifikasi sebagai Organizational Citizenship Behavior (OCB) untuk memastikan keberlanjutannya. Penelitian ini menguji Teori Pertukaran Sosial dengan mengikuti keterkaitan antar variabel dalam model penelitian. Sampel terdiri dari 250 karyawan wanita yang sudah menikah dan memiliki pengalaman kerja minimal tiga tahun. Data dikumpulkan dari kuesioner valid yang dibagikan menggunakan Google Form, kemudian diteliti menggunakan SEM-PLS melalui analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan budaya organisasi secara positif mempengaruhi OCB, keseimbangan kehidupan kerja, dan komitmen organisasi. Keseimbangan kehidupan kerja juga secara signifikan meningkatkan komitmen organisasi dan OCB. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa komitmen organisasi sangat penting dalam meningkatkan OCB dan memediasi hubungan antar variabel. Implikasi dari penelitian ini menekankan peran sentral budaya organisasi dalam memastikan keseimbangan kehidupan kerja bagi karyawan perempuan yang sudah menikah, yang mengarah pada komitmen yang lebih signifikan terhadap LPD dan mendorong OCB.