Esti Ambarwati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Pendidikan Moral Novel Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq dalam Pembentukan Karakter Remaja Dewi Astuti; Keysha Elia Putri Febryanti; Esti Ambarwati; Titik Sudiatmi
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v7i1.6272

Abstract

Pendidikan moral dan pembentukan karakter merupakan dua hal fundamental yang perlu ditanamkan sejak dini dalam kehidupan seseorang. Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada pembelajaran di ruang kelas, melainkan juga dapat diperoleh dari berbagai media, termasuk sastra. Oleh karena itu, artikel ini berupaya mengkaji bagaimana novel Dilan Dia Adalah Dilanku tahun 1990 berperan dalam menyampaikan nilai-nilai moral yang dapat membantu membentuk karakter positif pada pembacanya. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan wawasan bagi pembaca tentang peran penting sastra sebagai media pendidikan moral yang efektif. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi untuk menggali makna dan peran pendidikan moral dalam novel Dilan Dia Adalah Dilanku tahun 1990 karya Pidi Baiq. Beberapa nilai moral utama yang dianalisis dalam novel ini meliputi cinta dan persahabatan, rasa hormat dan tanggung jawab, serta keberanian untuk menjadi diri sendiri. Novel Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 merupakan karya yang mengisahkan perjalanan cinta dan persahabatan melalui kisah sederhana yang sangat relevan bagi kehidupan remaja. Melalui cerita ini, pembaca diajak memahami berbagai nilai moral, seperti kehangatan dalam persahabatan, sikap hormat terhadap orang tua dan teman, tanggung jawab dalam menjalin hubungan, serta keberanian untuk menjadi diri sendiri. Dengan memetik pelajaran dari cerita ini, remaja dapat memperkaya pengalaman moral mereka dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih beretika, bertanggung jawab, serta siap menghadapi dinamika dalam pergaulan
Peran Pendidikan Moral Novel Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq dalam Pembentukan Karakter Remaja Dewi Astuti; Keysha Elia Putri Febryanti; Esti Ambarwati; Titik Sudiatmi
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v7i1.6272

Abstract

Pendidikan moral dan pembentukan karakter merupakan dua hal fundamental yang perlu ditanamkan sejak dini dalam kehidupan seseorang. Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada pembelajaran di ruang kelas, melainkan juga dapat diperoleh dari berbagai media, termasuk sastra. Oleh karena itu, artikel ini berupaya mengkaji bagaimana novel Dilan Dia Adalah Dilanku tahun 1990 berperan dalam menyampaikan nilai-nilai moral yang dapat membantu membentuk karakter positif pada pembacanya. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan wawasan bagi pembaca tentang peran penting sastra sebagai media pendidikan moral yang efektif. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi untuk menggali makna dan peran pendidikan moral dalam novel Dilan Dia Adalah Dilanku tahun 1990 karya Pidi Baiq. Beberapa nilai moral utama yang dianalisis dalam novel ini meliputi cinta dan persahabatan, rasa hormat dan tanggung jawab, serta keberanian untuk menjadi diri sendiri. Novel Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 merupakan karya yang mengisahkan perjalanan cinta dan persahabatan melalui kisah sederhana yang sangat relevan bagi kehidupan remaja. Melalui cerita ini, pembaca diajak memahami berbagai nilai moral, seperti kehangatan dalam persahabatan, sikap hormat terhadap orang tua dan teman, tanggung jawab dalam menjalin hubungan, serta keberanian untuk menjadi diri sendiri. Dengan memetik pelajaran dari cerita ini, remaja dapat memperkaya pengalaman moral mereka dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih beretika, bertanggung jawab, serta siap menghadapi dinamika dalam pergaulan