sugiyamin
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implementasi Motif Batik Tembakau Temanggung Dalam Pembelajaran Seni Rupa Kelas VIII C SMPN 1 Kaloran Temanggung Dika, Aisyah Dika Mastura; Triyono; sugiyamin
CILPA Vol 10 No 1 (2025): January
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v10i1.17385

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan persiapan pembelajaran motif batik Tembakau Temanggung, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran motif batik Tembakau Temanggung, mendeskripsikan evaluasi pembelajaran motif batik Tembakau Temanggun. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dalam tiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII C SMP N 1 Kaloran Temanggung yang berjumlah 29 siswa. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data observasi, lembar angket, dan data aktivitas siswa dalam pembelajaran. Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh nilai tes yang dilaksanakan siswa. Hasil penelitian ini; 1) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai persiapan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. RPP memuat waktu dan tempat pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode pembelajaran, kesepakatan waktu. 2) Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, dan penutup. 3) Evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada proses belajar mengajar batik motif tembakau antara lain yaitu; Evaluasi pada saat proses belajar mengajar, evaluasi pada akhir materi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rentang nilai rata rata kegiatan adalah 75 yaitu menunjukan bahawa penyajian hasil karya siswa sudah memperoleh nilai yang baik. Penyajian dari gambar motif tembakau yang siswa buat sudah baik. ABSTRACT This study aims to describe the preparation of learning batik motifs Temanggung Tobacco, describe the implementation of learning batik motifs Temanggung Tobacco, describe the evaluation of learning batik motifs Temanggun Tobacco. This research method is Classroom Action Research (PTK). This research consists of two cycles, each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects in this study were students of class VIII C SMP N 1 Kaloran Temanggung, totaling 29 students. Data collection conducted in this research is qualitative and quantitative data. Qualitative data in the form of observation data, questionnaire sheets, and data on student activity in learning. Quantitative data is data obtained from test scores carried out by students. The results of this study are; 1) The implementation of learning is done by preparing a lesson plan (RPP) as a preparation for the implementation of teaching and learning activities at school. The lesson plan contains time and place of learning,  material to be taught, learning methods, and time agreement. 2) Implementation of learning which includes introduction, core, and closing. 3) Evaluation of learning carried out in the teaching and learning process of batik motif tobacco, among others, namely; Evaluation during the teaching and learning process, evaluation at the end of the material. The results of this study indicate that the average value range of activities is 75, which shows that the presentation of student work has obtained a good value range. The presentation of the tobacco motif drawings that students make is good.
Kajian Estetika Interior Masjid Saka Tunggal Jami’ Baitussalam Di Cikakak Banyumas Difa, Salmauz; Sugiyamin; Wicaksono, Noor Fatih Ario
CILPA Vol 9 No 2 (2024): July
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v9i2.17941

Abstract

ABSTRAK Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam merupakan salah satu masjid yang antik, unik, dan bersejarah di Banyumas, dengan memiliki satu saka yang menopang bagian tengah bangunan. Material pada masjid ini kebanyakan dari bahan kayu jati, mahoni serta bambu. Kekhasan masjid ini yakni adanya satu Saka Guru atau Saka Tunggal yang terdapat pada bangunannya. Apakah elemen pada Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam memiliki nilai estetika selain pada saka tunggalnya. Untuk itu, dilakukan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana nilai estetika interior yang terdapat pada Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam. Penelitian ini menggunakan metode penilitian deskriptif-kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam yang berada di Desa Cikakak, Kabupaten Banyumas. Objek penelitiannya adalah kajian estetika interior pada masjid. Hasil dari penelitian menunjukan nilai estetika yang terdapat pada Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam terletak pada (1) Nilai Estetika pada Saka Tunggal Masjid (2) Nilai Estetika pada Bangunan Masjid (3) Nilai Estetika pada Atap dan Langit-Langit Masjid. Jadi nilai estetika pada bangunan Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam tidak hanya terletak pada saka tunggalnya saja, melainkan pada bentuk, motif, warna, dan bahan yang menonjolkan kesan bangunan sederhana dan kuno, namun tetap mementingkan entitas spiritual yang islami dan estetik. ABSTRACT The Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque is one of the antique, unique and historic mosques in Banyumas, with one saka supporting the center of the building. The materials in this mosque are mostly teak, mahogany and bamboo. The specialty of this mosque is the presence of one Saka Guru or Single Saka in the building. Does the element in the Jam'i Baitussalam Single Saka Mosque have aesthetic value other than the single saka. For this reason, this research aims to describe how the aesthetic value of the interior contained in the Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque. This research uses descriptive-qualitative research method. The subject of this research is the Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque located in Cikakak Village, Banyumas Regency. The object of research is the study of interior aesthetics in the mosque. The results of the study show that the aesthetic value contained in the Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque lies in (1) Aesthetic Value of the Single Saka of the Mosque (2) Aesthetic Value of the Mosque Building (3) Aesthetic Value of the Roof and Ceiling of the Mosque. So the aesthetic value of the Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque building does not only lie in the single saka, but in the shapes, motifs, colors, and materials that accentuate the impression of a simple and ancient building, but are still concerned with Islamic and aesthetic spiritual entities.
Nilai Nilai Artistik Rumah Adat Tradisional di Kabupaten Belitung Widia, Widia; Sugiyamin; Pamungkas, Dharmawati Dewi
CILPA Vol 8 No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v8i1.13848

Abstract

ABSTRAK Rumah panggung adalah rumah tradisional yang dibuat diatas tanah tetapi tidak menyentuh tanah dengan cara batu atau kayu sebagai alas pondasi. Rumah adat ini dibuat dibuat dengan bahan baku kayu yang terkenal kuat yaitu kayu Bulin. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) Mendeskripsikan Ruangan apa yang ada di Rumah Adat Belitung, (2) Mendeskripsikan Elemen Interior apa  yang ada di Rumah Adat Belitung, (3) Mendeskripsikan Nilai Artistik seperti apakah yang ada pada Rumah Adat Belitung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Variabelnya adalah ruangan  dan elemen interior pada Rumah Adat Tradisional Belitung. Subjek pada penelitian ini adalah Rumah Adat Belitung. Objek penelitiannya adalah Nilai Nilai Artistik pada Rumah Adat Belitung. Hasil Penelitian dapat disimpulkan (1) Mengetahui Ruangan yang ada di Rumah Adat Belitung tersebut memiliki tiga ruangan yaitu ruangan utama, loss, dan ruangan dapur, (2) Elemen Interior pada Rumah Adat Tradisional Belitung terdapat pada elemen pembentuk, Elemen pendukung, dan Elemen penunjang, (3) Nilai Nilai Artistik Interiornya pada setiap ruangan yang ada di Rumah Adat tersebut. Kesimpulan penelitian pada rumah adat tradisional Belitung memiliki 3 ruangan. Terdapat elemen-elemen pada rumah adat ini yaitu elemen pembentuk, pendukung, dan penunjang. Rumah adat ini juga memiliki nilai-nilai artistik yang sesuai dengan kebudayaannya. Abstract: The background of Belitung Island has a traditional house called a stilt house. A stilt house is a traditional house that is made on the ground but does not touch the ground by means of stone or wood as a foundation base. This traditional house is made with a famously strong wood raw material, namely Bulin wood. The purpose of the study is to find out (1) Describe what space is in Traditional House Belitung, (2) Describe what  Interior Elements are in Traditional House Belitung, (3) Describe what kind of Artistic Artist Value is in Traditional House Belitung. This Research uses the qualitative descriptive method. The variables are the room and interior elements in the Belitung Traditional House. The subject of this research is the Belitung Traditional House. The object of his research is the Value of Artistic Value in the Belitung Traditional House. Research can conclude (1) that the Belitung Traditional House has three rooms, namely the main room, loss, and kitchen room; (2) Interior Elements in the Belitung Traditional House are found in the forming elements, supporting elements, and supporting elements, (3) The Value of Artistic Indigo Interior in each room in Traditional House. Research conclusions on traditional Belitung traditional houses have three rooms. There are elements in this traditional house, namely forming and supporting elements. This traditional house also has artistic values that are in accordance with its culture.      
Inovasi Motif Pace Batik Cap Upcycle Limbah Kertas pada Kain Kombinasi Lurik Miskun, Yeni Astuti; Sugiyamin
CILPA Vol 9 No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v9i1.15911

Abstract

Abstrak Penelitian terapan ini terinspirasi dari karakter da bentuk buah Pace sebagai bentuk inovasi motif batik Cap dengan Upcycle Limbah Kertas pada Kain Kombinasi Lurik. Tujuan penelitian ini memperkenalkan kepada masyarakat bahwa batik dapat berkembang sesuai dengan tehnologi khusunya di bidang fashion, selain itu juga memanfaatkan beberapa limbah kertas sebagai bahan untuk membuat cap. Metode yang dipakai dalam penciptaan karya seni ini yaitu eksplorasi ide, konsep, visual, estetika, perancangan dan perwujudan. Teknik yang digunakan dalam pembuatan batik dengan teknik cap dari bahan kertas yang memanfaatkan limbah kertas, dan menggunakan media kain mori kombinasi kain lurik untuk dijadikan bahan sandang, baju, dan selendang. Warna yang digunakan dalam pembuatan batik ini yaitu pewarna sintetis. Teknik dalam pewarnaan adalah teknik celup dengan dua kali proses pewarnaan. Hasil penelitian ini yaitu karya seni yang menampilkan inovasi motif buah pace dengan teknik cap yang menggunakan media kain kombinasi kain lurik. Karya batik ini mengacu pada prinsip kesatuan, keselarasan, keharmonisan, proporsi, keseimbangan, dan irama. Karya batik akan dijadikan sebagai bahan sandang maupun produk seperti baju atau selendang yang mempunyai nilai estetis. Setiap karya batik memiliki makna tersendiri dengan menciptakan 8 karya yang berjudul Batik Kembang Pace, Batik Pace Mrambat, Batik Ceplok Pace Kawung, Batik Isi Pace, Batik Pace Belah Wajik, Batik Pace Utuh, Batik Pace, dan Batik Ceplok Pace Belah. ABSTRACT This applied research is inspired by the character and shape of the Pace fruit as an innovative form of batik Cap motif with Upcycle Waste Paper on Lurik Combination Fabric. The purpose of this research is to introduce to the public that batik can develop in accordance with technology, especially in the field of fashion, while also utilizing some paper waste as material for making stamps. The methods used in the creation of this artwork are the exploration of ideas, concepts, visuals, aesthetics, design, and realization. The technique used in making batik with stamps is paper material that utilizes paper waste and uses more fabric media combined with striated fabric to be used as clothing, clothes, and shawls. The colors used in making this batik are synthetic dyes. The technique in coloring is the dipping technique with two coloring processes. The result of this research is a work of art that displays innovations in the pace fruit motif with a stamping technique using a combination of striated fabric media. This batik work refers to the principles of unity, harmony, harmony, proportion, balance, and rhythm. The batik work will be used as clothing or products such as clothes or shawls that have aesthetic value. Each batik work has its own meaning creating eight works entitled Batik Kembang Pace, Batik Pace Mrambat, Batik Ceplok Pace Kawung, Batik Isi Pace, Batik Pace Belah Wajik, Batik Pace Utuh, Batik Pace, and Batik Ceplok Pace Belah.
Implementasi Motif Batik Tembakau Temanggung Dalam Pembelajaran Seni Rupa Kelas VIII C SMPN 1 Kaloran Temanggung Dika, Aisyah Dika Mastura; Triyono; sugiyamin
CILPA Vol 10 No 1 (2025): January
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v10i1.17385

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan persiapan pembelajaran motif batik Tembakau Temanggung, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran motif batik Tembakau Temanggung, mendeskripsikan evaluasi pembelajaran motif batik Tembakau Temanggun. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dalam tiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII C SMP N 1 Kaloran Temanggung yang berjumlah 29 siswa. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data observasi, lembar angket, dan data aktivitas siswa dalam pembelajaran. Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh nilai tes yang dilaksanakan siswa. Hasil penelitian ini; 1) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai persiapan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. RPP memuat waktu dan tempat pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode pembelajaran, kesepakatan waktu. 2) Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, dan penutup. 3) Evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada proses belajar mengajar batik motif tembakau antara lain yaitu; Evaluasi pada saat proses belajar mengajar, evaluasi pada akhir materi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rentang nilai rata rata kegiatan adalah 75 yaitu menunjukan bahawa penyajian hasil karya siswa sudah memperoleh nilai yang baik. Penyajian dari gambar motif tembakau yang siswa buat sudah baik. ABSTRACT This study aims to describe the preparation of learning batik motifs Temanggung Tobacco, describe the implementation of learning batik motifs Temanggung Tobacco, describe the evaluation of learning batik motifs Temanggun Tobacco. This research method is Classroom Action Research (PTK). This research consists of two cycles, each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects in this study were students of class VIII C SMP N 1 Kaloran Temanggung, totaling 29 students. Data collection conducted in this research is qualitative and quantitative data. Qualitative data in the form of observation data, questionnaire sheets, and data on student activity in learning. Quantitative data is data obtained from test scores carried out by students. The results of this study are; 1) The implementation of learning is done by preparing a lesson plan (RPP) as a preparation for the implementation of teaching and learning activities at school. The lesson plan contains time and place of learning,  material to be taught, learning methods, and time agreement. 2) Implementation of learning which includes introduction, core, and closing. 3) Evaluation of learning carried out in the teaching and learning process of batik motif tobacco, among others, namely; Evaluation during the teaching and learning process, evaluation at the end of the material. The results of this study indicate that the average value range of activities is 75, which shows that the presentation of student work has obtained a good value range. The presentation of the tobacco motif drawings that students make is good.
Kajian Estetika Interior Masjid Saka Tunggal Jami’ Baitussalam Di Cikakak Banyumas Difa, Salmauz; Sugiyamin; Wicaksono, Noor Fatih Ario
CILPA Vol 9 No 2 (2024): July
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v9i2.17941

Abstract

ABSTRAK Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam merupakan salah satu masjid yang antik, unik, dan bersejarah di Banyumas, dengan memiliki satu saka yang menopang bagian tengah bangunan. Material pada masjid ini kebanyakan dari bahan kayu jati, mahoni serta bambu. Kekhasan masjid ini yakni adanya satu Saka Guru atau Saka Tunggal yang terdapat pada bangunannya. Apakah elemen pada Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam memiliki nilai estetika selain pada saka tunggalnya. Untuk itu, dilakukan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana nilai estetika interior yang terdapat pada Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam. Penelitian ini menggunakan metode penilitian deskriptif-kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam yang berada di Desa Cikakak, Kabupaten Banyumas. Objek penelitiannya adalah kajian estetika interior pada masjid. Hasil dari penelitian menunjukan nilai estetika yang terdapat pada Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam terletak pada (1) Nilai Estetika pada Saka Tunggal Masjid (2) Nilai Estetika pada Bangunan Masjid (3) Nilai Estetika pada Atap dan Langit-Langit Masjid. Jadi nilai estetika pada bangunan Masjid Saka Tunggal Jam’i Baitussalam tidak hanya terletak pada saka tunggalnya saja, melainkan pada bentuk, motif, warna, dan bahan yang menonjolkan kesan bangunan sederhana dan kuno, namun tetap mementingkan entitas spiritual yang islami dan estetik. ABSTRACT The Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque is one of the antique, unique and historic mosques in Banyumas, with one saka supporting the center of the building. The materials in this mosque are mostly teak, mahogany and bamboo. The specialty of this mosque is the presence of one Saka Guru or Single Saka in the building. Does the element in the Jam'i Baitussalam Single Saka Mosque have aesthetic value other than the single saka. For this reason, this research aims to describe how the aesthetic value of the interior contained in the Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque. This research uses descriptive-qualitative research method. The subject of this research is the Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque located in Cikakak Village, Banyumas Regency. The object of research is the study of interior aesthetics in the mosque. The results of the study show that the aesthetic value contained in the Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque lies in (1) Aesthetic Value of the Single Saka of the Mosque (2) Aesthetic Value of the Mosque Building (3) Aesthetic Value of the Roof and Ceiling of the Mosque. So the aesthetic value of the Saka Tunggal Jam'i Baitussalam Mosque building does not only lie in the single saka, but in the shapes, motifs, colors, and materials that accentuate the impression of a simple and ancient building, but are still concerned with Islamic and aesthetic spiritual entities.