Kematian ibu adalah kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin, atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap persalinan. Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Pertolongan persalinan oleh bidan merupakan salah satu strategi dalam mengurangi masalah kesehatan ibu dan anak. Di Indonesia pemanfaatan pertolongan persalinan oleh bidan masih rendah, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan, pendapatan, dan jarak tempuh. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya hubungan pengetahuan, pendapatan, dan jarak tempuh terhadap pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di desa sungai tepuk dan desa gading jaya wilayah kerja puskesmas sungai menang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang melahirkan di desa sungai tepuk dan desa gading jaya wilayah kerja Puskesmas Sungai Menang yang berjumlah 34 orang, tehnik pengambilan sample menggunakan Total Sampling maka sampel berjumlah 34 responden. Analisis data dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan nilai α=0,05. Penelitian ini dilaksanakan di desa sungai tepuk dan desa gading jaya wilyah kerja puskesmas sungai menang. Hasil penelitian di dapatkan bahwa pengetahuan (pvalue=0,003), pendapatan (pvalue=0,007), dan jarak tempuh (pvalue=0,002). Disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, pendapatan, dan jarak tempuh terhadap pemanfaatan pertolongan oleh tenaga kesehatan. Disarankan bagi para penentu kebijakan untuk dapat menempatkan tenaga kesehatan terutama bidan, khususnya di desa sungai tepuk dan desa gading jaya, agar dapat meningkatkan pemanfaatan pertolongan persalinan terutama pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan bagi ibu hamil yang akan melahirkan. Kata kunci : Pengetahuan, Pendapatan, Jarak Tempuh, Pemanfaatan Pertolongan Persalinan