Pemanenan cabai rawit secara mekanis sedang berkembang, namun faktor-faktor yang mempengaruhi arsitektur kanopi dan karakteristik buah masih kurang. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh intensitas naungan terhadap arsitektur kanopi dan posisi buah pada cabai rawit untuk mendukung pengembangan alat panen cerdas. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Babakan Sawah Baru, IPB pada bulan September 2021 sampai Maret 2022. Percobaan menggunakan rancangan bertingkat dengan tingkat naungan (tanpa naungan, 25%, 30%, 50%, 60%, 90%, dan 100%) sebagai petak utama dan waktu pemberian naungan (4, 6, 8, dan 10 minggu setelah tanam) sebagai sub-plot. Arsitektur kanopi dan posisi buah dipengaruhi oleh tingkat naungan dan waktu penerapannya. Tinggi tanaman bertambah dan kanopi melebar seiring bertambahnya tingkat naungan hingga 50%. Oleh karena itu, tingkat naungan harus dipertimbangkan dalam pengembangan metodologi pemanenan cerdas. Kata kunci: cabai rawit, perubahan iklim, tenaga kerja, intensitas cahaya rendah, arsitektur tanaman