Rizobakteri adalah kelompok mikroorganisme yang aktif dan agressif mengkolonisasi area rizosfir dan berperan sebagai pemacu pertumbuhan tanaman. Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan nama minyak nilam (Patchouly oil). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara perlakuan jenis isolat rizobakteri indigenous dengan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman nilam Aceh. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Nino Park Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, Aceh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 7x3 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti yaitu 7 jenis isolat rizobakteri (Tanpa Rizobakteri, PG 5/1, PG 5/3 P, PG 6/2, PG 7/3 C, PG 8/1, dan PG 9/2 C) dan 3 jenis varietas nilam (Sidikalang, Lhokseumawe, dan Tapak Tuan). Hasil penelitian menunjukkan interaksi yang sangat nyata antara perlakuan rizobakteri dengan jenis varietas terhadap parameter tinggi tanaman 8 dan 12 MSA, jumlah daun 4, 8, dan 12 MSA, jumlah cabang 8 dan 12 MSA, bobot biomassa basah, bobot biomassa kering angin, dan berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan jumlah cabang 4 MSA. Pertumbuhan dan hasil varietas Sidikalang yang terbaik menggunakan isolat rizobakteri PG 9/2 C, varietas Lhokseumawe yang terbaik menggunakan isolat rizobakteri PG 6/2, dan varietas Tapak Tuan yang terbaik menggunakan isolat rizobakteri PG 8/1 berdasarkan parameter bobot biomassa kering angin. Kata Kunci: Biofertilizer, Biomassa Kering, Biostimulan