Kekayaan alam sub sektor perkebunan Indonesia mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia. Salah satu hasil perkebunan di Indonesia yang saat ini diminati oleh Pasar Internasional adalah pinang yang termasuk ke dalam famili Areca. Wilayah yang telah mengembangkan komoditas ini terletak di Kalimantan Barat dengan luas areal mencapai 3.300 Ha. Tidak hanya dipasarkan dalam domestik tetapi komoditas ini juga mampu menembus Pasar Internasional yang bertujuan untuk meningkatkan nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Fluktuasi nilai ekspor pinang Kalimantan Barat setiap tahun mengalami kenaikkan dan penurunan bergantung pada jumlah permintaan negara tujuan. Kondisi ini dapat menciptakan hubungan positif ataupun negatif terhadap nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui serta mengidentifikasi arah hubungan dan faktor-faktor yang memengaruhi hubungan ekspor pinang terhadap nilai PDRB wilayah. Metode analisis yang digunakan adalah uji bivariat korelasi menggunakan alat SPPS dan data yang disajikan berupa data sekunder olahan dari BPS Kalimantan Barat periode 5 tahun terakhir. Hasil yang diperoleh sig berada diangka 0.000 < 0.05 yang artinya terdapat hubungan antara nilai ekspor dan nilai PDRB wilayah serta pertumbuhan ekonominya. Hubungan keduanya juga menghasilkan angka positif yang berada di interval 0.661 atau hubungan kuat sehingga kegiatan eskpor sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Kenaikkan dan penurunan nilai ekspor pinang yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pengaruh nilai tukar rupiah, volume ekspor pinang dan pengaruh eksternal seperti kenaikkan pajak dari negara tujuan utama ekspor. Hal ini tentunya harus dilakukan pemantauan oleh pemerintah dan petani untuk meminimalisir penurunan pasar global