p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Central Publisher
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PRAKTIK RASULULLAH DALAM MENGENDALIKAN AMARAH DAN IMPLIKASI PADA MANAJEMEN KONFLIK MASA KINI Kamila Sofiana Rohmah; Diah Novita Fardani
Journal Central Publisher Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i2.606

Abstract

Latar Belakang : Emosi merupakan bagian integral dari pengalaman manusia, dimana setiap individu mengalami emosi dasar seperti marah, senang, dan takut sepanjang hidupnya. Penelitian ini mengkaji fenomena kemarahan, yang ternyata menjadi persoalan umum baik di kalangan masyarakat Jahiliyah maupun modern. Di masa lalu, amarah yang tak terkendali di Arab Jahiliyah seringkali berujung pada kekerasan fisik, sementara di era kini, manifestasinya dapat berupa tawuran, konflik di media sosial, dan aksi main hakim sendiri. Rasulullah SAW, dengan akhlak mulianya, memberikan teladan dalam mengelola amarah Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi metode-metode pengendalian amarah yang diajarkan dan dipraktikkan oleh Rasulullah SAW, serta relevansinya dalam konteks kehidupan kontemporer. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif, yang melibatkan analisis terhadap hadis-hadis sahih, ayat-ayat Al-Qur'an, dan karya-karya ulama. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan berbagai cara untuk mengendalikan amarah, diantaranya diam, mengubah posisi tubuh, membaca taawudz, dan berwudhu. Praktik-praktik ini tidak hanya relevan di masa lalu, tetapi juga dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah emosional di era modern. Kesimpulan : Pengendalian amarah merupakan tantangan dari masa Jahiliyah hingga modern. Kemarahan adalah emosi yang mendorong agresi dan dipengaruhi berbagai faktor, serta dapat diekspresikan kepada orang lain, diri sendiri, atau secara terkendali. Dalam Islam, menahan amarah adalah akhlak mulia yang dicontohkan Rasulullah.