Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh self-efficacy dan work readiness terhadap person-job fit, baik secara simultan maupun parsial, pada siswa SMA. Self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap kemampuan mereka dalam menyelesaikan tugas tertentu, sedangkan work readiness mencakup kesiapan individu dalam aspek keterampilan, pengetahuan, dan sikap untuk memasuki dunia kerja. Penelitian ini berfokus pada bagaimana kedua variabel tersebut memengaruhi kesesuaian antara individu dan pekerjaan yang dijalani. Kedua faktor ini dianggap berperan penting dalam membentuk kesesuaian antara karakteristik individu dan tuntutan pekerjaan (person-job fit). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui angket yang disebarkan menggunakan Google Form. Sebanyak 57 responden yang terlibat dalam penelitian ini merupakan siswa lulusan baru. Analisis data dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap person-job fit. Temuan ini mengindikasikan bahwa keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan tugas kerja berkontribusi secara langsung pada peningkatan kecocokan individu dengan pekerjaan yang dijalani. Selain itu, work readiness juga terbukti berpengaruh positif terhadap person-job fit, menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk bekerja secara teknis maupun mental membantu mereka beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan self-efficacy dan work readiness dapat secara signifikan meningkatkan person-job fit, yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan kinerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan program pelatihan dan persiapan kerja, khususnya bagi individu yang baru memasuki dunia kerja atau sedang dalam proses transisi karier.