Tenaga kesehatan, termasuk perawat sebagai individu yang memberikan perawatan di rumah sakit berisiko tinggi terhadap paparan penyakit serta dapat berpotensi sebagai carrier penyakit kepada pasien. Standard Precautions merupakan standar minimal sebagai upaya untuk mencegah HAIs. Namun, pada praktiknya, penerapan prosedur ini masih sering kurang optimal. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perawat dalam menerapkan Standard Precautions. Metode yang digunakan adalah literature review dengan mencari artikel melalui 2 database yaitu PubMed dan Google Scholar menggunakan kata kunci yang didesain dengan PCC. Kata kunci yang digunakan yaitu Nurses OR “Registered Nurses” OR “Nursing Personnel” AND “Compliance with Standard Precautions” OR “Adherence to Standard Precautions” AND Hospital OR Healthcare. Penyaringan artikel menggunakan panduan PRISMA. Hasil dibahas menggunakan modifikasi teori Kelman 1986 oleh Hariyanto (2019). Berdasarkan metode yang digunakan didapatkan 8 artikel yang relevan. Tinjauan terhadap artikel-artikel tersebut mengungkap bahwa kepatuhan perawat dalam menerapkan Standard Precautions dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Faktor individu meliputi pengetahuan, sikap, pendidikan, pengalaman, usia, karir profesi, dan efikasi diri. Faktor perilaku berkaitan dengan kesadaran perawat dalam menjalankan prosedur Standard Precautions. Sementara itu, faktor organisasi mencakup budaya organisasi, pelatihan, supervisi, dukungan yang, serta ketersediaan sarana dan fasilitas. Ketiga determinan tersebut perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui kepatuhan perawat terhadap Standard Precautions.