COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang pertama kali muncul pada tahun 2019 di Kota Wuhan, China. Dikarenakan gejala umum dari COVID-19 yang menyerupai gejala dari penyakit influenza menyebabkan masyarakat menjadi kurang waspada terhadap ancaman penyakit ini, sehingga usaha masyarakat dalam melakukan pencegahan menjadi kurang maksimal. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Institute of Tropical Disease dari bulan Agustus 2022 hingga Februari 2023 dengan menganalisis sampel diagnostik di ITD pada tahun 2020. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat untuk menganalisis sampel diagnostik ITD secara deskriptif sedangkan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan dua variabel. Lebih banyak kasus positif dalam hasil swab PCR dan sebagian besar sampel menunjukkan gejala awal. Laki-laki dan lansia akhir merupakan kategori yang paling banyak mendapatkan hasil swab PCR positif. Tingkat positif dari sampel diagnostik ITD selama tahun 2020 mencapai angka 73%. Terdapat lima gejala yang menunjukkan keterkaitan, yaitu demam (PR: 6.326), sesak napas (PR: 8.088), lemas (PR: 14.489), batuk (PR: 6.870), dan mual (PR: 10.889). Temuan dari penelitian ini menyatakan bahwa tingkat positif dari sampel diagnostik ITD pada tahun 2020 adalah 73%, dan tidak semua gejala awal yang dialami oleh pasien COVID-19 berkaitan dengan hasil swab PCR COVID-19. Gejala awal yang sebaiknya perlu lebih diperhatikan adalah demam, lemas, sesak napas, batuk, dan lemas karena tersebut berdasarkan analisis statistik gejala-gejala memiliki hubungan dengan hasil swab PCR positif COVID-19.