Pemilihan gubernur merupakan salah satu bentuk partisipasi politik masyarakat dalam sistem demokrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pemilih dalam Pemilihan Gubernur Banten dengan pendekatan struktural, sosiologis, ekologis, psikologis, dan rasional. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap pemilih di wilayah pedesaan dan perkotaan untuk memahami pola preferensi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di pedesaan, pemilih cenderung dipengaruhi oleh faktor struktural dan ekologis, seperti kedekatan sosial, latar belakang ekonomi, serta figur yang dikenal secara lokal. Sementara itu, di perkotaan, faktor psikologis dan rasional lebih dominan, di mana pemilih lebih mempertimbangkan citra kandidat, strategi kampanye, dan rekam jejak. Selain itu, ditemukan bahwa tingkat golput lebih tinggi di perkotaan akibat rendahnya keterikatan sosial dan tingginya skeptisisme terhadap politik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan perilaku pemilih tidak dapat dipahami secara tunggal, melainkan sebagai hasil interaksi berbagai faktor yang berbeda antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Oleh karena itu, strategi kampanye politik harus mempertimbangkan karakteristik demografi dan sosial masing-masing wilayah agar lebih efektif dalam meningkatkan partisipasi pemilih.