Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 9 Binsus Manado menggunakan model evaluasi Stake Countenance. Penelitian difokuskan pada tiga komponen utama, yaitu tahap perencanaan (antecedents), pelaksanaan (transactions), dan hasil (outcomes). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Subjek penelitian mencakup kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan, penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dan modul ajar telah memenuhi sebagian besar standar Kurikulum Merdeka, meskipun masih terdapat kekurangan pada pengembangan instrumen penilaian dan kelengkapan komponen modul. Pada tahap pelaksanaan, program pendukung seperti In-House Training (IHT) dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) telah terlaksana dengan baik. Namun, terdapat kendala dalam pendampingan siswa dan keterbatasan sarana teknologi. Pada tahap hasil, sebagian besar siswa telah mencapai kompetensi minimum, dengan 46 dari 71 komponen mendapatkan label baik. Meskipun demikian, ketimpangan hasil belajar siswa masih ditemukan. Faktor pendukung keberhasilan meliputi fleksibilitas kurikulum, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, dan pemanfaatan teknologi. Sementara itu, faktor penghambat meliputi beban kerja guru yang tinggi, keterbatasan waktu, dan akses internet yang tidak merata. Penelitian ini merekomendasikan perbaikan pada penyusunan instrumen penilaian, peningkatan pelatihan guru, dan optimalisasi sarana pembelajaran berbasis teknologi untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang lebih efektif. Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, Evaluasi Kurikulum, Stake Countenance, SMA Negeri 9 Binsus Manado, Pendidikan Berbasis Proyek.