Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Transformation of Community Reading Garden Based on Social Inclusion Dinantika, Nazla Dara
International Journal of Cultural and Social Science Vol. 5 No. 2 (2024): June
Publisher : Pena Cendekia Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53806/ijcss.v5i2.876

Abstract

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) is one of the means of providing reading materials managed by the community and the community. The purpose of this research is to find out the changes in TBMs in the context of implementing social inclusion in North Sumatra. Using a qualitative approach, case studies were conducted on several TBMs in North Sumatra that successfully implemented changes towards social inclusion. Information was collected through observation, in-depth interviews and document studies. The results showed that TBMs have transformed from just a provider of reading materials into inclusive literacy for all levels of society, regardless of social, economic, cultural backgrounds, or special abilities. This change can be seen in the programs implemented such as mobile libraries, literacy courses for people with disabilities, and reading and learning activities together for marginalized communities. Factors that support the success of change are management commitment, active community participation and partnerships with various parties. This study concludes that TBMs play an important role in promoting social inclusion by providing equal access to literacy to all levels of society.
Transformation of Community Reading Garden Based on Social Inclusion Dinantika, Nazla Dara
International Journal of Cultural and Social Science Vol. 5 No. 2 (2024): International Journal of Cultural and Social Science
Publisher : Pena Cendekia Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53806/ijcss.v5i2.876

Abstract

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) is one of the means of providing reading materials managed by the community and the community. The purpose of this research is to find out the changes in TBMs in the context of implementing social inclusion in North Sumatra. Using a qualitative approach, case studies were conducted on several TBMs in North Sumatra that successfully implemented changes towards social inclusion. Information was collected through observation, in-depth interviews and document studies. The results showed that TBMs have transformed from just a provider of reading materials into inclusive literacy for all levels of society, regardless of social, economic, cultural backgrounds, or special abilities. This change can be seen in the programs implemented such as mobile libraries, literacy courses for people with disabilities, and reading and learning activities together for marginalized communities. Factors that support the success of change are management commitment, active community participation and partnerships with various parties. This study concludes that TBMs play an important role in promoting social inclusion by providing equal access to literacy to all levels of society.
Implementasi Kebijakan KBRI bagi Stateless Child dalam Menumbuh Kembangkan Literasi Dasar pada Sanggar Bimbingan Sungai Mulia Malaysia Dinantika, Nazla Dara; Purwaningtyas, Franindya
Al-Ma mun Jurnal Kajian Kepustakawanan dan Informasi Vol. 6 No. 1 (2025): In Progress
Publisher : UPT Perpustakaan UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jkki.v6i1.13923

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi kebijakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dalam mendukung pendidikan anak-anak tanpa kewarganegaraan di Malaysia melalui program literasi dasar di Sanggar Bimbel Sungai Mulia. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi pembelajaran, penggunaan media, serta peran relawan dan lembaga pendukung dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Literasi dasar meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sebagai fondasi pendidikan lanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang interaktif dan empatik mampu meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan kemampuan akademis siswa. Kendala seperti kurangnya tenaga pengajar dan keterbatasan infrastruktur diatasi melalui kolaborasi antara KBRI, Atdikbud, relawan, dan masyarakat. Program ini mencerminkan keberpihakan negara terhadap kelompok rentan dan memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan nonformal yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Implementasi Kebijakan KBRI bagi Stateless Child dalam Menumbuh Kembangkan Literasi Dasar pada Sanggar Bimbingan Sungai Mulia Malaysia Dinantika, Nazla Dara; Purwaningtyas, Franindya
Al-Ma mun Jurnal Kajian Kepustakawanan dan Informasi Vol. 6 No. 1 (2025): In Progress
Publisher : UPT Perpustakaan UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jkki.v6i1.13923

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi kebijakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dalam mendukung pendidikan anak-anak tanpa kewarganegaraan di Malaysia melalui program literasi dasar di Sanggar Bimbel Sungai Mulia. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi pembelajaran, penggunaan media, serta peran relawan dan lembaga pendukung dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Literasi dasar meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sebagai fondasi pendidikan lanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang interaktif dan empatik mampu meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan kemampuan akademis siswa. Kendala seperti kurangnya tenaga pengajar dan keterbatasan infrastruktur diatasi melalui kolaborasi antara KBRI, Atdikbud, relawan, dan masyarakat. Program ini mencerminkan keberpihakan negara terhadap kelompok rentan dan memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan nonformal yang berkelanjutan dan berkeadilan.