Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara penilaian diagnostik, formatif dan sumatif dalam pembelajaran dan implikasinya terhadap efektifitas sitem evaluasi pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berbasis kajian pustaka dengan sumber data yang berasal dari artikel, jurnal ilmiah, buku, dan document lainya yang sesuai dengan penelitian. Sementara untuk menganalisis datanya menggunakan metode analisis konten. Penilaian dalam pendidikan terdiri dari diagnostik, formatif dan sumatif yang masing-masing memiliki tujuan, Teknik, kelebihan dan kekurangan. Penilaian diagnostik berfungsi untuk mengidentifikasi kebutuhan awal siswa, formatif berfokus pada perbaikan selama proses pembelajaran, dan sumatif fokus pada penilaian akhir. Pembahasan menyoroti pentingnya penerapan penilaian pada rana kognitif, psikomotorik dan efektif secara terus menerus untuk kemajuan siswa yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukan bahwa asesmen diagnostik memungkinkan guru mendesain startegi pembelajaran yang lebih baik, asesmen formatif memberikan timbal balik untuk memperbaiki proses pembelajaran dan asesmen sumatif memberikan evaluasi yang menyeluruh terhadap pencapaian hasil akhir siswa. Kesimpulanya asesmen yang terintegrasi dan berkesinambungan tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran tetapi juga mendukung efektifitas system evaluasi Pendidikan secara keseluruhan. Hal demikian memberikan wawasan bagi pendidik dan pembuat kebijakan untuk mengoptimalkan strategi pembelajaran dan perencanaan kurikulum.