Dominikus Arif Budi Prasetyo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN ETHNOMATEMATIKA PADA SUMBU FILOSOFIS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Anastasia Victri Dewi Mentaru; Meta Citra Amanda; Dominikus Arif Budi Prasetyo; Riawan Yudi Purwoko
Edumath : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 15 No 4 (2023): Edumath Volume 15 Nomor 4 November 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/2sfcvs30

Abstract

Sumbu Filosofis Yogyakarta merupakan sebuah garis lurus imajiner yang saling berhubungan dari Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, Tugu Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan Laut Selatan. Berdasarkan penelitian sebelumnya belum dijelaskan secara mendalam mengenai aktivitas fundamental matematika yang terdapat pada Sumbu Filosofis Yogyakarta melainkan hanya terfokus mengenai konsep ethnomatematika pada budaya masyarakat Yogyakarta (Pardimin, 2018). Sehingga dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kaitan antara Sumbu Filosofis Yogyakarta dengan aktivitas fundamental matematika agar bisa dijadikan sebagai sumber pengetahuan yang berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif yang terfokus pada Sumbu Filosofis Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dalam penyusunan artikel ini adalah observasi dan studi literatur yang berkaitan dengan ethnomatematika dan Sumbu Filosofis Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini adalah adanya aktivitas fundamental matematika seperti counting (menghitung) yaitu melakukan aktivitas dengan menghitung jumlah titik yang dilewati garis imajiner, locating (menempatkan) yaitu menentukan letak Keraton Yogyakarta yang berada ditengah antara Panggung Krapyak dan Tugu Pal Putih, measuring (mengukur) yaitu mengukur berapa jarak antara titik satu ke titik yang lain pada Sumbu Filosofis Yogyakarta, designing (mendesain) yaitu melihat bentuk dari Gunung Merapi, Tugu Yogyakarta, Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Laut Selatan, playing (bermain) yaitu merencanakan strategi dan model penempatan Tugu Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan Keraton Yogyakarta agar membentuk garis lurus dan imajiner dengan Laut selatan dan Gunung Merapi, dan explaining (menjelaskan) yaitu menggambarkan siklus kehidupan manusia dan Sang Pencipta, manusia dan manusia, serta manusia dan alam. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah dalam Sumbu Filosofis Yogyakarta terdapat enam aktivitas fundamental matematika. Selain itu, terdapat konsep ethnomatematika yang berkaitan dengan Sumbu Filosofis tersebut yakni mengenai konsep garis lurus yang mana suatu garis lurus akan terbentuk apabila terdapat dua atau lebih titik yang posisinya beraturan dan berkesinambungan.
Paradigma Pedagogi Reflektif Untuk Meningkatkan Antusiasme Mahasiswa Dalam Perkuliahan: Studi Kasus Pada Mata Kuliah Pembelajaran Matematika SMP Pratini, Haniek Sri; Dominikus Arif Budi Prasetyo
Jurnal Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Derivat (April 2025)
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/j.derivat.v12i1.7718

Abstract

Mathematics for most students is not a favorite subject, in fact it is a scourge. Therefore, the role of teachers is needed in order to design learning that can change students' perceptions of mathematics. This research aims to implement the Reflective Pedagogy Paradigm (PPR) to increase the enthusiasm and cooperation of prospective teacher students in the Junior High School Mathematics Learning course. This research is a descriptive qualitative research in implementing the reflective pedagogy paradigm. The research procedure was divided into 3 cycles. Each cycle followed the stages in PPR, namely: context, experience, reflection, action, and evaluation. The research data were collected through observation and test administration. The results showed that the implementation of PPR in the Junior High School Mathematics Learning course can increase student enthusiasm. This can be seen from the increasing interest in becoming a teacher, namely from 39 students, initially 4 people (10.3%) were determined to become teachers, 29 people (74.4%) were still undecided, and 6 people (15.4%) did not want to become teachers at the end of the lecture increased to 33 people (84.6%) were determined and 6 people (15.4%) were still undecided. Students' response to the lecture process is very positive in terms of the scores given in the lecture evaluation, namely: overall field (5.9), course management (5.8), student involvement (6.0), student lecturer interaction (5.7), lecture content and evaluation (5.8), and integration with life (5.9) for a scale of 1-7. Keywords: Reflective Pedagogy Paradigm, Enthusiasm, Cooperation, Junior High School Mathematics Learning Abstrak Matematika bagi sebagian besar siswa bukan menjadi pelajaran favorit, bahkan justru menjadi momok. Oleh karena itu dibutuhkan peran guru agar dapat merancang pembelajaran yang dapat mengubah persepsi siswa terhadap matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk meningkatkan antusiasme dan kerjasama mahasiswa calon guru dalam mata kuliah Pembelajaran Matematika SMP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dalam mengimplementasikan paradigma pedagogi reflektif. Prosedur penelitian dibagi dalam 3 siklus. Tiap siklus mengikuti tahapan dalam PPR, yaitu: konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi dan pemberian tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PPR pada mata kuliah Pembelajaran Matematika SMP dapat meningkatkan antusiasme mahasiswa. Hal ini tampak dari semakin meningkatnya minat menjadi guru yaitu dari 39 mahasiswa, semula 4 orang (10,3%) telah mantap untuk menjadi guru, 29 orang (74,4%) masih ragu-ragu, dan 6 orang (15,4%) tidak ingin menjadi guru di akhir perkuliahan mengalami peningkatan menjadi 33 orang (84,6%) telah mantap dan 6 orang (15,4%) masih ragu-ragu. Respon mahasiswa terhadap proses perkuliahan sangat positif ditinjau dari nilai yang diberikan dalam evaluasi perkuliahan, yaitu: bidang keseluruhan (5,9), pengelolaan mata kuliah (5,8), pelibat-aktifan mahasiswa (6,0), interaksi dosen mahasiswa (5,7), isi dan evaluasi perkuliahan (5,8), dan integrasi dengan kehidupan (5,9) untuk skala 1-7.  Kata Kunci: Paradigma Pedagogi Reflektif, Antusiasme, Kerjasama, Pembelajaran Matematika SMP