Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDAMPINGAN LITERASI DIGITAL PADA REMAJA UNTUK MENCAPAI RUANG SEHAT DALAM PENGGUNAAN MEDIA Desmiati, Desmiati; Risma Oviantari, Risma; Ramadhan, Fitria Gumilang; Lestari, Ayu Dewi; Kartiko, Setiyo
Commsphere: Jurnal Mahasiswa Ilmu Komunikasi Vol. 1 No. II (2023): Commsphere
Publisher : Commsphere: Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/commsphere.v1iII.1140

Abstract

Orphanage have smartphones and use their gadgets without guidance, so they still need to understand media exposure. They also need to learn about the limits of using media. Therefore, this digital literacy activity aims to provide training and digital literacy assistance regarding Healthy Spaces in Using Media by using several methods: brainstorming, games, group discussions, and reflective discussions. The results of this literacy activity have a positive impact on participants, namely that participants can group and understand the excellent use of social media as well as the negative impacts of their use of social media. Keywords: Digital literacy, Youth, Influence, Healthy Space  
Implementasi Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 dalam Percepatan Penurunan Stunting di Desa Morome, Kabupaten Konawe Selatan L, St. Fatmawati; Lestari, Ayu Dewi; Wati, Fatma; Tahir, Muh.; Rahman, Farhan Putra
Sultra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2025): Sultra Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sjpm.v2i1.1259

Abstract

Stunting merupakan masalah yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan harus dipandang bukan hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga sebagai pelanggaran hak anak. Pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting sebagai dasar hukum nasional. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Morome, Kabupaten Konawe Selatan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman hukum masyarakat, membentuk kelembagaan desa, serta mengintegrasikan regulasi nasional ke dalam dokumen perencanaan desa. Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis-empiris dengan model Participatory Action Research (PAR). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat mulai memahami stunting sebagai persoalan hak anak, Desa Morome membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melalui SK Kepala Desa, program stunting terintegrasi dalam RPJMDes dan APBDes, serta musyawarah desa tematik dijadikan forum akuntabilitas publik. Kesimpulannya, penanganan stunting harus dipahami sebagai tanggung jawab hukum negara yang harus dijalankan hingga ke tingkat desa. Desa Morome dapat menjadi contoh bagaimana regulasi nasional diimplementasikan di tingkat lokal melalui literasi hukum, penguatan kelembagaan, dan partisipasi masyarakat