Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI Fabanyo, Rizqi; Torey, Sony Ronald; Raka, I Made; Momot, Simon Lukas
Nursing Arts Vol. 18 No. 1 (2024): NURSING ARTS
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia memiliki risiko untuk mengalami berbagai penyakit degeneratif salah satunya yaitu hipertensi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Salah satu teknik nonfarmakologi yang dapat diterapkan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yaitu dengan senam lansia. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi di Puskesmas Wasior. Metode Penelitian desain penelitian pre-eksperimental, dengan rancangan penelitian One Group Pre Test-Post Test. Sampel berjumlah 33 lansia hipertensi yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi tekanan darah dan SOP senam lansia. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon test. Hasil Penelitian tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah intervensi senam lansia selama 3x dalam 1 minggu didapatkan p-value 0.000 (< 0,05). Kesimpulan artinya ada pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi di Puskesmas Wasior. Senam lansia dapat digunakan sebagai terapi alternatif dalam menurunkan tekanan darah lansia dengan hipertensi.
The Effect of Knowledge About Healthy Homes on The Incidence of TB in The Work Area of Aisandam Community Health Center, Teluk Wondama District Momot, Simon Lukas; Djamanmona, Rolyn Frisca
Public Health of Indonesia Vol. 11 No. 2 (2025): April - June
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v11i2.976

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) remains a critical public health challenge, especially in areas like the Aisandam Health Center Work Area, Teluk Wondama Regency, Southwest Papua, Indonesia. Environmental and socio-economic factors are crucial in TB transmission. Promoting knowledge about healthy homes is essential to reducing disease risk, yet the relationship between community knowledge of healthy homes and TB incidence requires further investigation. This study aims to assess community knowledge about healthy homes and its influence on TB incidence. Objective: The study aims to evaluate the level of knowledge regarding healthy homes in the community and analyze its impact on the incidence of TB. Method: Using an observational analytical approach with a case-control design, the study examines the link between knowledge of healthy homes and TB incidence, identifying current cases of TB and past risk factors. Result: Key respondent characteristics included age, gender, education, marital status, occupation, income, religion, ethnicity, and TB treatment duration. Most respondents were aged 19-44 years (62.5%) with basic education (56.3%). The majority were married (87.5%), housewives or unemployed (62.5%), and earned less than 1 million IDR monthly (93.8%). Statistical analysis revealed no significant relationship between knowledge about healthy homes and TB incidence (p = 0.790). The odds ratio was 0.750, with a 95% confidence interval between 0.0903 and 6.23. Conclusion: The study found no significant relationship between knowledge about healthy homes and TB incidence in the Aisandam Health Center Work Area, suggesting that other factors may be more influential. Keywords: tuberculosis; marital status; occupations; economic factors; Indonesia
Pelatihan Pembuatan Rebusan Daun Kelor ( Moringo Oliefera) untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Raka, I Made; Momot, Simon Lukas; Abdullah, Vera Iriani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.17219

Abstract

ABSTRAK Menurut World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa prevalensi hipertensi di dunia tahun 2013 mencapai 1 miliar orang dan meningkat menjadi 1,15 milyar atau sekitar 80% kenaikan  ditahun 2025. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang. Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara non-farmakologi yaitu dengan menggunakan ekstrak daun kelor (Moringa aleifera ). Hal ini disebabkan karena daun kelor kalium senyawa kalium yang bersifat antihipertensi sehingga dapat membantu mengontrol tekanan darah, ritme dan fungsi jantung sehingga dapat mencegah hipertensi. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap serta ketrampilan Masyarakat dalam pengolahan rebusan daun kelor. Metode yang digunakan  adalah penyuluhan dan demonstrasi. Sebanyak 32 sasaran telah mengikuti kegiatan dengan baik dan 100% terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Terdapat 32  lansia yang mengalami  hipertensi, kegiatan  sosialisasi dan demonstrasi tentang manfaat rebusan daun kelor merupakan kegiatan pertama yang dilakukan di Puskesmas dan berjalan dengan sangat baik serta  telah dilakukan pemeriksaan  tekanan darah. Kata Kunci: Lansia, Peningkatan Tekanan Darah, Terapi Non Farmakologi   ABSTRACT According to the World Health Organization (WHO), the prevalence of hypertension in the world in 2013 reached 1 billion people and will increase to 1.15 billion or around 80% increase in 2025. Hypertension or high blood pressure is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressure of more than 90 mmHg on two measurements with an interval of five minutes in a state of sufficient rest or calm. Hypertension is one of the main causes of premature death throughout the world. Hypertension treatment can be done non-pharmacologically, namely by using Moringa aleifera leaf extract. This is because Moringa leaves contain potassium compounds which have antihypertensive properties so they can help control blood pressure, rhythm and heart function so they can prevent hypertension. To increase knowledge, attitudes and skills of the community in processing Moringa leaf decoction. Method: the method used is counseling and demonstration. 32 targets participated in the activities well and there was a 100% increase in knowledge, attitudes and skills. There were 32 elderly people who had hypertension, socialization activities and demonstrations about the benefits of boiled Moringa leaves were the first activities carried out at the Community Health Center and went very well and blood pressure checks were carried out. Keywords: Elderly, Increased Blood Pressure, Non-Pharmacological Therapy