Romzi Jazuli
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Substansi Budaya Santheka Hasil Panen Jagung Masyarakat Errabu Terhadap Guru Dan Kiai laili, khamsil; Nur Lailah; Romzi Jazuli
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 01 (2017): Al-Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Culture is a phonomenon that repeating happen and phonomenon which a long times, so that culture is not true but expressly and accepted with realization and consciousness, so all 0of society in the place, territory and area. Culture can be develop and can be disappear that existence, so develop and is not develop that culture defend to hope society toward culture it. In order to still belong to spirit for culture will be permanent. So, society have not to apathetic respect toward culture that culture certainly will not experience to develop will be never. Like society errabu village which take care of protect and santheka culture develop to result corn harvest toward teachers. Something doing and be develop because errabu soceity and scient respect which be long to teacher and kiai to except it culture is developing in errabu society as appriciation form toward teacher and kiai have educated sincere and teached children society errabu village with hope scient with be teached by teacher and kiai to every errabu society chidren will be came blessed scient and be used with can be willing from Allah SWT. Budaya merupakan peristiwa yang terjadi secara berulang-ulang dan disengaja dalam waktu yang lama, terjadinya bukan karena kebetulan namun karena disengaja dan diterima serta dilakukan dengan penuh kesadaran oleh seluruh masyarakat yang berada di suatu tempat, daerah, dan wilayah. Budaya dapat dikembangkan,dapat dibuang bahkan ditiadakan eksistensinya. Maka berkembang dan tidaknya suatu budaya tergantung pada gereget masyarakat setempat terhadap keberadaan budaya tersebut. Kalau masyarakat setempat masih memiliki semangat mengembangkan budaya tersebut maka keberadaan budaya itu akan terus dilestarikan dan dikembangkan. Jika masyarakat sudah apatis tidak respek terhadap suatu budaya maka tentunya kebudayaannya tidak akan mengalami perkembangan bahkan akan tiada. Seperti masyarakat Desa Errabu yang melestarikan dan mengembangkan budaya santheka hasil panen jagung terhadap guru. Hal ini dilakukan dan dikembangkan karena masyarakat Errabu menghormati keilmuan yang dimilki oleh sang guru dan kiai, selain itu budaya ini berkembang di masyarakat Errabu sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa beliau guru dan kiai yang telah ikhlas mendidik dan mengajar putra-putri masyarakat Desa Errabu dengan harapan ilmu yang diajarkan guru dan kiai kepada setiap putra-putri masyarakat Errabu akan menjadi ilmu barokah dan manfaat serta mendapat Ridha dari Allah SWT.
Media Dan Metode Dakwah Sang Guru (K. Mustandji Yusuf Pengasuh Ponpes. Mashlahatul Hidayah) Yaqin, Ainul; ., Junaidi; Romzi Jazuli
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Realita deskriminasi moral merupakan lembaran sejarah suram akan kegagalan system pendidikaan di Indonesia, sayogyanya sudah melenceng dari amanah undang-undang system pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 ”……..agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan ……..berakhlak mulia……” amanah undang undang tersebut belum memenuhi harapan bersama bagi stakeholder pendidikan Indonesia, untuk itu maka sangat perlu mengajarkan sejarah kehidupan para guru yang berhasil dengan dakwahnya untuk menanamkan kembali keteladanan para guru, sang ulamak yang terbukti berhasil dengan media dan metode dakwah beliau. Semboyan JASMERAH (jangan sekali-kali melupakan sejarah) oleh bapak proklamator RI. Ir. Soekarno merupakan semboyan yang harus dicamkan benar-benar oleh bangsa Indonesia untuk kembali membangkitkan ghiroh dalam meneladani guru serta para tokoh sesepuh pendahulu kita yang telah berhasil mendidik anak bangsa guna mengantarkan calon pemimpin yang bermartabat dan berakhlak mulia. Sang guru Kiyai Mustandji adalah salah satu public figure yang pantas diteladani guna terciptanya generasi pemimpin masa depan bangsa yang bermartabat dan berakhlak mulia, sebab tidak diragukan lagi selain sifat dan karakter, juga banyak metode dan media dakwah beliau yang perlu ditiru keberhasilannya dalam berdakwah kepada masyarakat hingga terintis salah satu media dakwah beliau berupa lembaga pendidikan islam yang bernama pondok pesantren Mashlahatul Hidayah desa Errabu Kecamatan Bluto kabupaten Sumenep. Metode dakwah beliau senada dengan dakwah Rosulullah ketika menyampaikan hadis kepada para sahabat, yaitu 1) Bil-lisan/Bil Qaul(Ceramah) 2) Bil-‘Af’al (Tingkahlaku) 3) Bis-Sifat (Karakter/Keteladanan), sementara Media yang digunakan dalam berdakwah adalah 1) Lembaga Pendidikan (Pendok Pesantren) 2) Jabatan Sebagai PNS (Guru Agama) 3) Thobib 4) keahlian Spritual.
Pengaruh Pelatihan Literasi Terhadap Kecemasan Berbicara Di Depan Umum ., Nurlailah; Romzi Jazuli
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 3 No. 1 (2019): Al Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main objective of the research is to find out the effect of the literacy toward anxiousness at public speaking. This research is conducted at MTs. Darul Faizin, Kec. Sampang, kab. Sampang at VIII grades student with 40 students, 20 students are as control group and the other 20 students are as experiment group. The variable that used is literacy as a independent variable and the anxiety in public speaking as dependent variable, while the method of the reseach is experiment only group post-test desigm. The Technique of the experiment use parametric technique with anxiety trial test in public speaking. This research concluded there is the significant difference between controlled group and experiment group before given literacy treatment. The result of the analysis of the data reseach shows =-3,801 sig=0,000 that means (P<0,01) so the hypothesis is accepted and proven. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Literasi Terhadap Kecemasan Berbicara Di Depan Umum. Penelitian tersebut di laksanakan di MTs. Darul Faizin. Kec. Sampang, Kab.Sampang pada kelas VIII sebanyak 40 siswa. 20 siswa sebagai kelompok kontrol dan 20 siswa lainya sebagai kelompok eksperimen. Variabel yang di gunakan adalah litersi sebagai variabel bebas dan kecemasan berbicara di depan umum sebagai variabel terikat, sedangkan metode penelitiannya adalah eksperimen Randomized Two-groups Design, Posttest Only. Hasil analisis menggunakan Mann Whitney U. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen sebelum di berikan perlakuan literasi. Hasil analisis Mann Whitney U. Menunjukan skor Z = -3,801 dengan sig=0,000 yang berarti (p<0,01) sehingga hipotesis di terima atau terbukti