Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGOLAHAN LIMBAH BAGLOG MENJADI PUPUK KOMPOS DI DESA JAGO, KEC. PRAYA, KAB. LOMBOK TENGAH Ghaisan, Tsalis Adli; Oktobian, Marsila Vio; Mutohharoh, Azwajum; Saputra, I Nyoman Aditya Angga; Baasyir, Adin Purna; Nurmalasari, Baiq Dewi; Amini, Ertina; Apriana, Mala; Kinaya, Khalifa; Sani, Fathul
Jurnal Wicara Vol 2 No 6 (2024): Jurnal Wicara Desa
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/wicara.v2i6.5603

Abstract

This article discusses the potential of baglog waste management into compost in the village of Jago, located in Praya Subdistrict, Central Lombok Regency. The study was conducted using survey and interview methods to evaluate the agricultural practices, environmental impact, and sustainability efforts in the region. The findings reveal that the conversion of baglog waste—byproducts of mushroom cultivation—into compost offers a promising solution for enhancing soil fertility while reducing environmental pollution. This practice not only supports sustainable agriculture but also provides an eco-friendly alternative to chemical fertilizers. With the right approach, the management of baglog waste into compost can significantly contribute to the sustainable development of the village, ensuring that agricultural productivity and environmental health are maintained for future generations.
PENGOLAHAN LIMBAH BAGLOG MENJADI PUPUK KOMPOS DI DESA JAGO, KEC. PRAYA, KAB. LOMBOK TENGAH Ghaisan, Tsalis Adli; Oktobian, Marsila Vio; Mutohharoh, Azwajum; Saputra, I Nyoman Aditya Angga; Baasyir, Adin Purna; Nurmalasari, Baiq Dewi; Amini, Ertina; Apriana, Mala; Kinaya, Khalifa; Sani, Fathul
Jurnal Wicara Vol 2 No 6 (2024): Jurnal Wicara Desa
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/wicara.v2i6.5603

Abstract

This article discusses the potential of baglog waste management into compost in the village of Jago, located in Praya Subdistrict, Central Lombok Regency. The study was conducted using survey and interview methods to evaluate the agricultural practices, environmental impact, and sustainability efforts in the region. The findings reveal that the conversion of baglog waste—byproducts of mushroom cultivation—into compost offers a promising solution for enhancing soil fertility while reducing environmental pollution. This practice not only supports sustainable agriculture but also provides an eco-friendly alternative to chemical fertilizers. With the right approach, the management of baglog waste into compost can significantly contribute to the sustainable development of the village, ensuring that agricultural productivity and environmental health are maintained for future generations.
Aspek Hukum Perlindungan Pasien Dalam Telemedicine MALA APRIANA; Apriana, Mala; Husni, Lalu
Private Law Vol 5 No 3 (2025): Private Law Universitas Mataram
Publisher : Faculty of Law, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/wphjz134

Abstract

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap pasien dalam telemedicine dikaji berdasarkan peraturan menteri kesehatan nomor 20 tahun 2019 dan untuk menegetahui bentuk tangung jawab malpraktik dalam telemedicine. Perkembangan pesat, Telemedicine menghadapi tantangan, terutama dalam hal perlindungan pasien. Pasien yang menggunakan layanan ini memiliki hak yang sama dengan pasien yang mendapatkan pelayanan tatap muka, sehingga perlindungan hukum yang memadai sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan mereka. Lemahnya posisi pasien, kurangnya pengetahuan tentang layanan, risiko, dan hak-hak mereka, serta variasi kualitas pelayanan antar penyedia layanan. Penelitian ini menggunakan jenis penilitian hukum normatif yaitu melalui pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam Peraturan Menteri Kesehatan  Nomor 20 Tahun 2019 tidak secara khusus mengatur Perlindungan hukum terhadap pasien dalam Telemedicine, hanya mengatur hak dan kewajiban pemberi dan peminta pelayanan Telemedicine yang terdapat pada pasal 18 ayat (1) dan (2) hal ini tentu bisa menjadi rujukan perlindungan hukum bagi pasien yang melakukan konsultasi secara online atau telemedicine. Adapun bentuk tanggung jawab malpraktik dalam telemedicien dapat berupa pertanggung jawaban perusahaan sebagi penyedia platfom telemedicine bertanggung jawab dalam menghindarkan setiap penggunanya supaya terhindar dari kerugian sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Informasi dan Transaksi Elektronik pada Pasal 15 ayat (1), serta Peraturan Pemerintah Nomor 71 Pasal 39  Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Sedangkan bentuk tanggungjawab hukum dokter dalam kesalahan diagnosis dalam layanan kesehatan dapat berupa pertanggung jawaban perdata, pidana, dan administrasi.